Selasa, 23 Agustus 2011

SMS Selamat Idul Fitri 1432 Hijriah Part 1


Ini hal yang pasti sobat lakukan menjelang lebaran dan hari raya idul fitri, yaitu mengirim sms ucapan selamat. Sobat tidak usah-usah mencarinya, karena sudah saya sediakan di blog ini. Sms ini dapat sobat kirimkan ke teman maupun saudara tercinta, semoga tambah saling menyayangi ya. Berikut ini sms Ramadhan dan ucapan selamat hari raya idul fitri:

Menyambung kasih, merajut cinta, beralas ikhlas, beratap DOA.
Semasa hidup bersimbah khilaf & dosa, berharap dibasuh maaf.
Selamat Idul Fitri

Melati semerbak harum mewangi,
Sebagai penghias di Hari fitri,
SMS ini hadir pengganti diri,
Ulurkan tangan silaturahmi.
Selamat Idul Fitri

Sebelas bulan Kita kejar dunia,
Kita umbar napsu angkara.
Sebulan penuh Kita gelar puasa,
Kita bakar segala dosa.
Sebelas bulan Kita sebar dengki Dan prasangka,
Sebulan penuh Kita tebar kasih sayang sesama.
Dua belas bulan Kita berinteraksi penuh salah Dan khilaf,
Di Hari suci nan fitri ini, Kita cuci hati, Kita buka pintu maaf.
Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir Dan batin

Andai jemari tak sempat berjabat.
Jika raga tak bisa bersua.
Bila Ada kata membekas luka.
Semoga pintu maaf masih terbuka.
Selamat Idul Fitri

Faith makes all things possible.
Hope makes all things work.
Love makes all things beautiful.
May you have all of the three.
Happy Iedul Fitri.

Walopun operator sibuk n sms pending terus,
Kami sekeluarga tetap kekeuh mengucapkan
Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir Dan batin

Bila kata merangkai dusta..
Bila langkah membekas lara
Bila hati penuh prasangka
Dan bila Ada langkah yang menoreh luka.
Mohon bukakan pintu maaf…
Selamat Idul Fitri Mohon Maaf Lahir Batin

Fitrah sejati adalah meng-Akbarkan Allah..
Dan Syariat-Nya di alam jiwa..
Di dunia nyata, dalam segala gerak..
Di sepanjang nafas Dan langkah..
Semoga seperti itulah diri Kita di Hari kemenangan ini..
Selamat Idul Fitri Mohon Maaf Lahir Batin

Waktu mengalir bagaikan air
Ramadhan suci akan berakhir
Tuk salah yg pernah Ada
Tuk khilaf yg sempat terucap
Pintu maaf selalu kuharap
Met Idul Fitri

Walaupun Hati gak sebening XL Dan secerah MENTARI.
Banyak khilaf yang buat FREN kecewa,
Kuminta SIMPATI-mu untuk BEBAS kan dari ROAMING dosa
Dan Kita semua hanya bisa mengangkat JEMPOL kepadaNya
Yang selalu membuat Kita HOKI dalam mencari kartu AS
Selama Kita hidup karena Kita harus FLEXIbel
Untuk menerima semua pemberianNYA Dan menjalani
MATRIX kehidupan ini…Dan semoga amal Kita tidak ESIA-ESIA…
Mohon Maaf Lahir Bathin.

Satukan tangan,satukan hati
Itulah indahnya silaturahmi
Di Hari kemenangan Kita padukan
Keikhlasan untuk saling memaafkan
Selamat Hari Raya Idul Fitri
Mohon Maaf Lahir Batin

MTV bilang kalo MO minta maap g ush nunggu lebaran
Org bijak blg kerennya kalo mnt maap duluan
Ust. Jefri blg org cakep mnt maap gk prl disuruh
Kyai blg org jujur Ga perlu malu utk minta maap
Jd krn Mrs anak nongkrong yg jujur, keren cakep Dan baek
Ya gw ngucapin minal aidzin wal faizin , mohon maaf lahir Dan batin ..

Kesempurnaan milik ALLAH..Kekurangan dan kekilafan milik saya..”Selamat Hari Raya Idul Fitri 1428H, Minal Aidin Walfaidzin.

Kata telah terucap, tangan telah tergerak, prasangka telah terungkap,
Tiada kata, Kecuali “saling maaf” jalin ukhuwah & kasih sayang raih
indahnya kemenangan hakiki, Selamat Hari Raya Iedul Fitri

Selamat Hari …… ,
Marilah Kita saling mengasihi n memaafkan…
Ku tau kau telah banyak berbuat salah Dan dosa kepadaku, sering meminjam
duit n Ga ngembaliin, pake motor Ga pernah isi bensin, tapi tak usah
risau Ku t`lah memaafkanmu. ..

Sepuluh jari tersusun rapi.. Bunga melati pengharum hati .. SMS dikirim
pengganti diri Memohon maaf setulus hati Mohon Maaf Lahir Dan Batin
.. Met Idul Fitri

Sejalan dengan berlalunya Ramadhan tahun ini
Kemenangan akan kita gapai
Dalam kerendahan hati ada ketinggian budi
Dalam kemiskinan harta ada kekayaan jiwa
Dalam kesempatan hidup ada keluasan ilmu
Hidup ini indah jika segala karena ALLAH SWT
Kami sekeluarga menghaturkan
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1432 H
Taqobalallahu minna wa minkum
Mohon maaf lahir dan bathin

Andai jemari tak smpt berjabat,andai raga tak dpt b’tatap
Seiring beduk yg mgema,sruan takbir yg berkumandang
Kuhaturkan salam menyambut Hari raya idul fitri,jk Ada kata serta khilafku
membekas lara mhn maaf lahir batin.
SELAMAT IDUL FITRI

Mawar berseri dipagi Hari
Pancaran putihnya menyapa nurani
Sms dikirim pengganti diri
SELAMAT IDUL FITRI
MOHON MAAF LAHIR BATHIN

Sebelum Ramadhan pergi
Sebelum Idul fitri datang
Sebelum operator sibuk
Sebelum sms pending mulu
Sebelum pulsa habis
Dari hati ngucapin MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN
MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN

Jika HATI sejernih AIR, jangan biarkan IA keruh,
Jika HATI seputih AWAN, jangan biarkan dia mendung,
Jika HATI seindah BULAN, hiasi IA dengan IMAN.
Mohon Maaf lahir Dan batin

Menyambung kasih, merajut cinta, beralas ikhlas, beratap DOA.
Semasa hidup bersimbah khilaf & dosa, berharap dibasuh maaf.
Selamat Idul Fitri

Mata kadang salah melihat. Mulut kadang salah berucap. Hati kadang salah menduga. Maafkan segala kekhilafan. Mohon maaf lahir dan bathin. Selamat hari raya Idul Fitri 1432H. Maafin ya.

Melati semerbak harum mewangi,
Sebagai penghias di Hari fitri,
SMS ini hadir pengganti diri,
Ulurkan tangan silaturahmi.
Selamat Idul Fitri

Sebelas bulan Kita kejar dunia,
Kita umbar napsu angkara.
Sebulan penuh Kita gelar puasa,
Kita bakar segala dosa.
Sebelas bulan Kita sebar dengki Dan prasangka,
Sebulan penuh Kita tebar kasih sayang sesama.
Dua belas bulan Kita berinteraksi penuh salah Dan khilaf,
Di Hari suci nan fitri ini, Kita cuci hati, Kita buka pintu maaf.
Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir Dan batin

Andai jemari tak sempat berjabat.
Jika raga tak bisa bersua.
Bila Ada kata membekas luka.
Semoga pintu maaf masih terbuka.
Selamat Idul Fitri

” Sepuluh jari tersusun rapi.. Bunga melati pengharum hati .. SMS dikirim
pengganti diri… Memohon maaf setulus hati … Mohon Maaf Lahir Dan Batin
.. Met Idul Fitri 2011

Kata telah terucap, tangan telah tergerak, prasangka telah terungkap,
Tiada kata, Kecuali “saling maaf” jalin ukhuwah & kasih sayang raih
indahnya kemenangan hakiki, Selamat Hari Raya Iedul Fitri 1432 H.

Mawar berseri dipagi Hari
Pancaran putihnya menyapa nurani
Sms dikirim pengganti diri
SELAMAT IDUL FITRI 1432 H
MOHON MAAF LAHIR BATHIN

Terkadang lisan mengucap tak terjaga, hati berprasangka tanda tak berkenan, maaf jika tangan tak sempat berjabat, setidaknya ada kata yang terucap, Minal Aidzin Wal Faizin, Mohon Maaf Lahir & Batin.

Izinkan kami membuka tabirNya dengan maaf agar cahayaNya dapat menembus jendela jiwa. Selamat Idul Fitri. Semoga tahun depan kita rasakan nikmat

Harumnya aroma maaf mulai merebak, menutup Ramadhan dengan indah, menyambut datangnya hari suci yang penuh berkah. Ya 4JJI Maafkan kami yang sering menyakiti saudara kami dengan dusta, prasangka dan ingkar janji. Taqabballahu Minna Wa Minkum.hu Minna Wa Minkum, shiyaamana wa shiyamakum. Kullu’aamin wa antum bi khoir, Minal Aidzin Wal Faizin, Mohon Maaf Lahir & Batin.

Tiada kata paling indah selain kata Maaf & tiada kata paling mulia selain kata Memaafkan, n tiada kata indah yang menundang kedamaian selain Mohon Maaf Lahir & Batin. Met Lebaran !!

Burung2 pagi begitu cerdas bangunkan kita seraya menirukan takbir yang berkumandang Allahu Akbar2x. Hembusan angina menyibak 1 halaman kertas putih untuk tuliskan kalimat : ”Minal Aidzin Wal Faizin, Mohon Maaf Lahir &

Aslm..Met idul Fitri 1 Syawal 1432 H, Minal Aidzin Wal Faizin-Maafin kesalahan

Taqaballahu Minna Waminkum. Selamat Idul Fitri 1432 H. afwan atas segala kesalahan dan kekhilafan ana selama ini, smoga kita tergolongkan menjadi hamba2 Allah yang bertaqwa. Amin!

Gema takbir berkumanadang menggetarkan hati “Allahu Akbar 3x Walillah irhamd” Sucikan hati bersihkan jiwa, mari kita sambut iedul fitri dengan kembali pada kusucian, “Taqabbalallahu minna wa minkum taqabal ya karim…”. Mohon maaf lahir dan batin. zero-zero.

Kulo nyuwun agungepun pangapunten sedoyo kalepatan kulo. Maturaken Sugeng Ryadin 1432H. Ryadin ingkang tentrem lan sentosa.

Dunia lahir karena cinta, cinta dari Yang Maha Esa. Wahai hati penuh cinta jagalah api cinta dunia dengan kata maaf sebagai perantara. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1432 H, Mohon Maaf Lahir Batin.

Ass.. Hari nan fitri tlah datang, semua umat merasa senang, bila ada khilaf segudang, mohon dimaafkan.Heru_Heroick sekeluarga menghaturkan “Minal Aidzin wal Faizin mohon maaf lahir dan Batin”

Sumpah, bingung pek nggawe kata2 indah. Sms mlebu siji2. pokok’e riyoyo taon iki aku njaluk sepuroh sing akeh, lek aku jek seneng misuh utowo ngerokok, tolong

Semoga amal ibadah kami dan kamu diterima oleh Allah SWT, selamat hari raya 1 syawal 1432 H. Taqabballahu minna wa minkum taqabballahu ya

In This day it’s the perfect time for me 2 say I’m sorry 4 everything that I have done 2 you. Minal Aidzin wal Faizin Mohon Maaf Lahir dan Batin.

“Kemenangan sesungguhnya adalah perubahan sejati dalam diri kita untuk menjadi karakter dan hati yang suci” Minal Aidzin wal Faizin, Mohon Maaf Lahir dan Batin.

Kembali ke ”Fitri” adalah tujuan akhir Ramadhan, smoga kita bisa meraihnya, maapin salahku juga ye, ma chika juga!

Sedamai embun di padang Sahara, sehalus nurani di tiap jiwa, semurni itu haruku yang agung, jiwa lepas dari karma kembali suci di hari nan fitri, minal aidzin wal Faizin.. ^-^

Jambangan indah lagi berseri, menjadi hiasan dihati nan suci, sms dikirm pengganti diri, tanda ingatan tak layu dihati. Minal Aidzin wal Faizin, maafkn sgala kesalahnku slama ini ya…

1 Bulan kita berperang 1 syawal pantas berucap Taqabballahu minna wa minkum Taqqobbal yaa Karim (Smoga Allah menerima ibadah kami & kamu) Met Idul Fitri

Ijinkan kaki tangan bersimpah maaf untuk lisan yang tidak terjaga, untuk janji yang terabaikan, hati yang berprasangka dan sikap yang menyakitkan. Minal Aidzin wal Faizin, Mohon Maaf Lahir dan Batin

Maybe I’m not the first one who say this to you “Met Idul Fitri 14xx H”. But I don’t want to the last to get your apologize “Mohon Maaf Lahir dan Batin” Met Lebaran

Ya, met hari raya idul Fitri, Mohon Maaf Lahir dan Batin juga. Salam buat keluarga semua di rumah.

Aslm. Taqabballahu Minna Wa Minkum, shiyaamana wa shiyamakum. Kullu’aamin wa antum bi khoir, Minal Aidzin wal Faizin, Selamat Idul Fitri 14xx H. wslm

Jika hati sebening air, jangan biarkan keruh. Jika hati seputih awan, jgn biarkan mendung. Jika hati seindah bulan, hiasi dengan iman. Minal Aidzin wal Faizin, Maaf Lahir dan Batin ya..

Waalikumsalam. Taqabballahu Minna Wa Minkum. Sama2 kita saling memaafkan. Smoga jiwa dan hati kita bersih dari dosa dan penyakit. Met Lebaran yaa..

Bismillah. Ass. Saya juga mohon maaf atas salah dan khilaf. Mungkin bahkan pasti selama kita berinteraksi ada kata dan tingkah saya yang kurang berkenan. Minal Aidzin wal Faizin, Maafkan Lahir dan Batin.

Jika hati sebening air, jangan biarkan keruh. Jika hati seputih awan, jgn biarkan mendung. Jika hati seindah bulan, hiasi dengan iman. Mohon maaf atas segala kesalahan saya. Taqoballahu Minna wa Minkum.

Sebulan penuh kita telah berpuasa, guna melebur dosa-dosa kita, dan untuk mengetuk pintu surga, tapi itu semua sia-sia sebelum kita minta maaf terhadap sesama (sepurane rek)

Jiwa yang telah dibasuh Ramadhan yang suci kan tergantika dengan cahaya hari kemenangan-IDUL FITRI 14xx yg dipenuhi dengan takbir tahmid. Semoga diberi kesempatan bersua Ramadhan lagi. Taqabballahu Minna Wa Minkum, shiyaamana wa shiyamakum. Mohon Maaf Lahir dan Batin

Fajar kemenangan telah terbit, gema takbir bahana menyambut kedatangannya. Smoga Allah SWT mengampunkan segala dosa kita. Tiada kata mutiara terindah selian “Taqabballahu Minna Wa Minkum, shiyaamana wa shiyamakum ilal fitri birridlolloh ‘alal’ibadatikum wa ‘amalikum fii ramadhan”. Di hari yang fitri ini, mohon keikhlasan untuk segala kesalhan dari ini.

Izinkan sepatah kata ini memohonkan keikhlasan atas segala khilaf dalam ucapan dan tingkah laku selama ini. “Minal Aidzin wal Faizin, Mohon Maaf Lahir dan Batin”

Taqabballahu Minna Wa Minkum, shiyaamana wa shiyamakum. Mohon keikhlasan atas segala salah dan khilaf, karena kesalahan dari kita dan kesempurnaan hanya milik Allah semata.

Sejak kemrin aku cari kata-kata indh tapi seperti tahun lalu belum juga ketemu kalimat seindah ini “Minal Aidzin wal Faizin, Mohon Maaf Lahir dan Batin”

Ass. Segala yang ada dalam hidupku kusadari semua milikNya, aku hanya hambaNya yang berlumuran dosa. Dengan hati yang suci+ikhlas+ridho dari Allah SWT, dengan diiringi gema takbir, aku mohon maaf lahir batin.

Bau orang puasa adalah aroma surga dan orang surga adalah orang yang murah hati. “Taqabballahu minna wa Minkum, Minal Aidzin wal Faizin”

Gema takbir dan gemuruh bedug telah membuka pintu hati setiap insan tuk saliang memaafkan segala salah dan khilaf di masa lalu. Mohon Maaf Lahir dan Batin. “Selamat Hari Raya Idul Fitri 1432 H”

Temen2 maafin semua kesalahanku ya, mungkin ucapanku pernah menyakitkan hati. “Minal Aidzin wal Faizin, Mohon Maaf lahir dan Batin”

Atas lisan yang tak terjaga, hati yang sering berprasangka, dan janji yang terabaikan, maka dengan tulus dan rendah hati, ku mohon maaf atas segala salah dan khilaf. Minal Aidzin wal Faizin, Mohon Maaf lahir dan Batin.

Bertitik embun di atas daun, jatuh ke bumi laksana hujan, disab embun mohon diampun, terbentuklah khilaf, Mohon Maaf lahir dan Batin. Selamat Hari Raya Idul Fitri..

Taqoballahu Minna wa Minkum, Taqabbal yaa kariim…
Sehubungan karena manusia tidak luput dari salah dan dosa, maka saya minta maaf yang segede-gedenya ya.

Salam, hasrat manusia ingin dirinya sempurna dalam segala hal. Kesempurnaan membuat kita cenderung bertindak tidak sesuai hakikatnya sebagai manusia. Khilaf yang diperbuat adalah keniscayaan yang selalu hadir beriringan dengan cita-cita yang ingin kita realisasikan yang sesungguhnya adalah proses pembelajaran bagi kita untukmeraih kesempurnaan. Keikhlasan dan kebesaran jiwa yang diharapkan muncul dari proses tersebut maka ikhlaskan jiwamu atas semua khilafku agar lapang kujalani hidup ini. Ariski

Setelah kumemaafkanmu diri ini semakin yakin tiada kata dan perbuatanku yang luput dari dosa dan salah padamu dihari tang fitra ini mengharap ampunan darimu atassegala sikap yang mengecewakanmu. Maafin ya

Dalam kerendahan hati, ada ketinggian budi. Dalam kemisikinan harta, ada kekayaan jiwa. Dalam lautan dosa dan salah, ada pintu maaf. Selamat Idul Fitri 1432 H. Mohon Maaf Lahir dan Batin.

what I said, what I did, when I’m lose control, where I went, whom I talk 2, and whatever things I’ve done that may hurt you.. please forgive me… met lebaran.

Indahnya Ramadhan lebih terasa dengan hadirnya hari kemenangan, indahnya hati kian terasa dengan saling memaafkan. Taqaballah hu minna wa minkum. Syiamana wa syiamakum Minal Aidzin wal Faizin

AssWrWb. Sesuci kalimat syahadat, sedalam makna sholawat, setulus hati mengucap Taqaballah hu minna wa minkum, maaf lahir batin atas khilaf yang terjadi.

Bila ada lisan yang tak terjaga, janji yang terabaikan dan hati yang berprasangka serta sikap yang menyakitkan. Ijinkan kumengucap mohon maaf lahir dan batin.

Gemuruh takbir menggema gendrang kemenenangan bertalu, maafkanlah Ipin yang banyak salah dan khilaf ini, baik yang ipin sengaja ataupun tidak, Minal Aidzin wal Faizin

Start a new day with a clean heart, No Doubt, No Tears, No Fear, No Worry, Thx God for His priceless gifts & miracles throughout the world. Met lebaran, mohon maaf lahir dan batin

Adakalanya mulut berucap salah, tak jarang pula hati ini penuh dengki, telaah sebiah kata begitu indah “maaf” kuhaturkan dari hati dan kulantunkan lewat tulisan ini. “met Ied” Mohon Maaf Lahir dan Batin.Emy

Taqabballahu Minna Wa Minkum, shiyaamana wa shiyamakum. Kullu’aamin wa antum bi khoir, Minal Aidzin Wal Faizin, Mohon Maaf atas sgala khilaf dan dosa

Minal Aidzin Wal Faizin. Taqabballahu Minna Wa Minkum, shiyaamana wa shiyamakum

Taqabballahu Minna Wa Minkum, semoga tempaan Ramadhan ini menjadikan kita dan dosa2 kita suci kembali dengan ridho dan ampunanNya. Mohon maaf atas khilaf lahir dan batin. Met Idul Fitri 14xx H.

Jika HATI sejernih AIR, jangan biarkan IA keruh,
Jika HATI seputih AWAN, jangan biarkan dia mendung,
Jika HATI seindah BULAN, hiasi IA dengan IMAN.
Mohon Maaf lahir Dan batin

Menyambung kasih, merajut cinta, beralas ikhlas, beratap DOA.
Semasa hidup bersimbah khilaf & dosa, berharap dibasuh maaf.
Selamat Idul Fitri

Mata kadang salah melihat. Mulut kadang salah berucap. Hati kadang salah menduga. Maafkan segala kekhilafan. Mohon maaf lahir dan bathin. Selamat hari raya Idul Fitri 1432H. Maafin ya.

Melati semerbak harum mewangi,
Sebagai penghias di Hari fitri,
SMS ini hadir pengganti diri,
Ulurkan tangan silaturahmi.
Selamat Idul Fitri

Sebelas bulan Kita kejar dunia,
Kita umbar napsu angkara.
Sebulan penuh Kita gelar puasa,
Kita bakar segala dosa.
Sebelas bulan Kita sebar dengki Dan prasangka,
Sebulan penuh Kita tebar kasih sayang sesama.
Dua belas bulan Kita berinteraksi penuh salah Dan khilaf,
Di Hari suci nan fitri ini, Kita cuci hati, Kita buka pintu maaf.
Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir Dan batin

Andai jemari tak sempat berjabat.
Jika raga tak bisa bersua.
Bila Ada kata membekas luka.
Semoga pintu maaf masih terbuka.
Selamat Idul Fitri

Faith makes all things possible.
Hope makes all things work.
Love makes all things beautiful.
May you have all of the three.
Happy Iedul Fitri.”

Walaupun operator sibuk n’ sms pending terus,
Kami sekeluarga tetap kekeuh mengucapkan
Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir Dan batin

Bila kata merangkai dusta..
Bila langkah membekas lara…
Bila hati penuh prasangka…
Dan bila Ada langkah yang menoreh luka.
Mohon bukakan pintu maaf…
Selamat Idul Fitri Mohon Maaf Lahir Batin

Fitrah sejati adalah meng-Akbarkan Allah..
Dan Syariat-Nya di alam jiwa..
Di dunia nyata, dalam segala gerak..
Di sepanjang nafas Dan langkah..
Semoga seperti itulah diri Kita di Hari kemenangan ini..
Selamat Idul Fitri Mohon Maaf Lahir Batin

Waktu mengalir bagaikan air
Ramadhan suci akan berakhir
Tuk salah yg pernah Ada
Tuk khilaf yg sempat terucap
Pintu maaf selalu kuharap
Met Idul Fitri

Walaupun Hati gak sebening XL Dan secerah MENTARI.
Banyak khilaf yang buat FREN kecewa,
Kuminta SIMPATI-mu untuk BEBAS kan dari ROAMING dosa
Dan Kita semua hanya bisa mengangkat JEMPOL kepadaNya
Yang selalu membuat Kita HOKI dalam mencari kartu AS
Selama Kita hidup karena Kita harus FLEXIbel
Untuk menerima semua pemberianNYA Dan menjalani
MATRIX kehidupan ini…Dan semoga amal Kita tidak ESIA-ESIA…
Mohon Maaf Lahir Bathin.

Satukan tangan,satukan hati
Itulah indahnya silaturahmi
Di Hari kemenangan Kita padukan
Keikhlasan untuk saling memaafkan
Selamat Hari Raya Idul Fitri
Mohon Maaf Lahir Batin

MTV bilang kalo MO minta maap g ush nunggu lebaran
Org bijak blg kerennya kalo mnt maap duluan
Ust. Jefri blg org cakep mnt maap gk prl disuruh
Kyai blg org jujur Ga perlu malu utk minta maap
Jd krn Mrs anak nongkrong yg jujur, keren cakep Dan baek
Ya gw ngucapin minal aidzin wal faizin , mohon maaf lahir Dan batin ..

Dia Pergi dengan bersahaja. Meninggalkan berkah & penampunan. Meninngalkan jejak pahala. Membawa mimpi surga ! SELAMAT IDUL FITRI, mohon maaf lahir & batin

Satu yang pasti dalam hidup: kita akan kembali kepada-Nya. Mumpung masih hidup Ayo sirahturahmi di hari yang fitri. SELAMAT IDUL FITRI, mohon maaf lahir & batin.

Masa aktif Hidup anda hampir berakhir, saldo dosa anda makin meningkat, di hari yang fitri ini raih kesempatan untuk meningkatkan saldo Iman. Isi ulang dengan sirahturahmi. SELAMAT IDUL FITRI, mohon maaf lahir & batin

Terselip khilaf dalam candaku. Tergores luka dalam tawaku, terbelit pilu dalam tingkahku, tersinggung rasa dalam bicaraku. Hari kemenangan telah tiba, moga segala dosa & kesalahan kita terampuni. Mari bersama kita bersihkan dihari yang fitri. SELAMAT IDUL FITRI, mohon maaf lahir & batin

Takbir, tahmid, tahlil tlah berkumandang. Memecah keheningan malam, mengantar rasa syukur padaNya. Esok pagi menyambut hari yang fitri, selamat hari lebaran 1430 H taqaballahu mina wa minkum, mohon maaf lahir dan batin

Menjelang Lebaran, Sebelum Sinyal Hilang, Sebelum Operator Sibuk, Sebelum SMS pending mulu, Saya mo ngucapin . Met Idul Fitri, Minal Aidzin Wal Faidzin Mohon Maaf Lahir dan Bathin

Tiada gembira yang menggelora, tiada senang yang mengangkasa, selain kita telah kembali pada fitrah dan ampunanNya. Taqaballahu mina wa minkum, selamat Idul Fitri 1430H, minal aidzin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin

Cangkem iki sering nggedabrus, utek iki sering mikir sing elek. Minal aidzin wal faidzin. Mohon maaf lahir batin.

Beningkan hati dg dzikir
Cerahkan jiwa dg cinta
Lalui hr dg senyum
Tetapkan langkah dg syukur
Sucikan hati dg permohonan maaf
mEt hArI RaYa IduL fiTrI
TaqobbaLallaHu minNa wA MinKuM
Minal AidziN WaL FaidziN
Mhn MaaF LahiR n BaTiN “;)

Andai jemari tak sempat berjabat, andai raga tak dapat bertatap, seiring bedug yang menggema, seruan takbir yang berkumandang, kuhaturkan salam menyambut hari raya idul fitri, jika ada kata serta khilafku membekas lara, mohon maaf lahir dan batin

Jika mataku pernah pancarkan cahaya yg begitu terik(pandangan yg tidak menyenangkan),
jika lidahku pernah lontarkan kata yg menyayat hati
dg segenap raga & jiwa
q mohon keikhlasan hati kalian semua agar memaafkan segala salah & khilafku baik yg d sngaja ataupun yg tidak d sngaja.hAdi sekeluarga mengucapkan”SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 14..H.MINAL AIZIN WAL PAIZIN MOHON MAAF LAHIR & BATHIN”

from: Hadi / 085769082988

Andai jemari tak smpt brjbt,andai raga tak bertatap seiring bedug yg menggema seruan takbir yg berkumandng ku haturkan slm menyambut hari raya idul fitri jika da kta dan khilafku membekas lara mhn mf lhr btin.

from: Arief Rohman / 085223103706

sunset ramadhan beranjak pagi……….
berganti fajar syawal di pagi hari
membawa cahaya kedamaian di penghujung ramadhan…….
menebar berkah di hari kemenangan.
Met Idul Fitri 14..H
Mohon maaf lahir & batin buat smua sdra ‘q di Indonesia……………..

from: Norman / 081331542294

tak ade tuyul yang tak botak,tak ade gading yang tak retak,lebaran dah nak tibe pulak,salah dan silap maaf dipintak(bahasa melayu riau)

from: Izoel / 081371866444

meskipun siang berganti malam,,tp setidaknya masih ada sinar terang dalam sanubari terdalam,,jgn biarkan sinar itu redup krn kekhilafan diri,,,maaf lahir bathin

from: Irma Andriani / 04112419246

Datang harinya ..
Datang bulannya ..
Dan Datanglah ucapan
“selamat Idul Fitri 1430H”

from: Jimmy / 081396799178

Buah durian buah kedondong..
Jangan bengong, aye bukannya mau nodong..
Cuma mo minta maap, boleh doooong..
“MET IDUL FITRI 2010 , 1431 H”
Jika ada salah kata, salah eja..
Maapin aye yaaaaa ^^

from: Wenny / 085658438438

Sebln brsma mu..ku iringi langkh ku untuk slalu bersma mu..Tp sayang kini engkau tlh pergi setlh mensucikn hati ini..”MINAL AIDIN WALFAIZIN MOHON MA’F LAHIR N BATHN”

from: Ino / 081338633311

Inyong sekeluarga njaluk pangapura sing gede banget lahir batin,lan mbok rika ana dosane inyong sekeluarga uga mbukak maaf sing seamba-ambane.
Sugeng riyadi

from: Rofik / 6283862558989

Lebaran entar lagi nih, maafin semua kesalahanku yaa.. mulai dari A – Z
meliputi :
A:NGKUH
B:OHONG
C:UEK
D:ENGKI
E:JEK
F:ITNAH
G:OSIP
H:INA
I:NGKAR
J:UTEK
K:EJAM
L:UPA
M:ARAH
N:AKAL
O:LOK2
P:ELIT
Q:IKIR
R:ESE
S:OTOY
T:EGA
U:SIL
W:AH APA LAGI YA?
X:KITIN HATI N
Y:ANG ANEH2 KAYAK
Z:EWOT

MAAFIN YAH.. :)

from: Tri Jun Sultan / 085310776167

Manakala anak2 riang menyambut lebaran /
Tuk merayakan pertama kali puasa tidak bolong-bolong / Kata syukur sangatlah pantas utk mengekspresikannya / Namun ada kegundahan di lubuk hati yang paling dalam / karena ada ruang dan waktu untuk berjumpa lagi dengan ramadhan tahun depan / seraya berucap doa / Ya Allah pertemukan lagi aku dengan ramadhan tahun depan / Pastinya tentu aku akan lebih baik dan khusyuk menjalaninya / amin..amin..amin ya robbal alamin

from: Joel Al Achmady / 082137776750

Ada buaya baca koran
Ngga kerasa yach udah mau lebaran
Ada angsa kaki’y patah
Maafin aku yach kl da salah
Ada udang ketiban paku
Jangan sampe da dendam yach ma aku

“Mohon Maaf Lahir dan Batin
1431 H”

from: Yuni / 085715911579

Ulel melingkel diatas pagel
Anjing pudel naek squtel
Kl aku pernah bwt kamu ksel
Dr lubuk udel yang paling kucel aku nyesel
Maafin aku yach ………
Happy Iedul Fitri

from: Y. Suprianti / 085715911579

sucikan hati dengan memberi.
ikhlaskan diri tuk diperbaiki,
hari ini maaf q nanti.
agar fitri q dapadi.
taqobbalaullahu minna wamingkum tqobbal ya karim. minal a’idin wal faizin mohon maaf lahir dan batin

from: Nada / 085226152212

Time 2 Share,
Time 2 love,
Time 2 pray,
Time 2 forgive,
Time 2 joy,
Time 2 cheer,
Time 2 gather,
Time 2 back,
Back 2 fitri

from: Rizali / 085248777147

marhaban ya ramadhan….
termenung ku sejenak
mengingat akan keselahanku yang lampau
andai kalian smua ada disini sobat
maafku trucap dari hati yang paling dalam..
maafin ya… smua kesalahanku

from: Fii / 081990875266

lihat sinetron cinta fitri, parel and pais suka berantem dari miska dalang semuanya. lihat lah tanggal sudah bertambah, tanggal 10 dah hari raya salah and khilaf sudah biasa. tapi ingat itu dosa, mohon dan sembah itulah kata-kata miska…. Minal AidziN WaL FaidziN
Mhn MaaF LahiR and BaTiN

from: Bob / 08992000617

Senin, 22 Agustus 2011

Mengenang Sholawat Tarhim Subuh


Ketika saya kecil, masjid tak jauh tempat saya tinggal biasanya menjelang subuh selalu memutar kaset bacaan tarhim (yang isinya sholawat kepada Nabi saw)..terutama waktu ramadhan sehabis sahur menunggu sholat subuh….
Ketika saya coba cari-cari di Youtube saya dapatkan video/ Audio rekaman sholawat tarhim tersebut, sementara teks bacaan tarhimnya saya dapatkan di blog ini

Shalawat Tarhim
Ash-shalâtu was-salâmu ‘alâyk
Yâ imâmal mujâhidîn yâ Rasûlallâh
Ash-shalâtu was-salâmu ‘alâyk
Yâ nâshiral hudâ yâ khayra khalqillâh
Ash-shalâtu was-salâmu ‘alâyk
Yâ nâshiral haqqi yâ Rasûlallâh
Ash-shalâtu was-salâmu ‘alâyk
Yâ Man asrâ bikal muhayminu laylan nilta mâ nilta wal-anâmu niyâmu
Wa taqaddamta lish-shalâti fashallâ kulu man fis-samâi wa antal imâmu
Wa ilal muntahâ rufi’ta karîman
Wa ilal muntahâ rufi’ta karîman wa sai’tan nidâ ‘alaykas salâm
Yâ karîmal akhlâq yâ Rasûlallâh
Shallallâhu ‘alayka wa ‘alâ âlika wa ashhâbika ajma’în

Shalawat dan salam semoga tercurahkan padamu
duhai pemimpin para pejuang, ya Rasulullah
Shalawat dan salam semoga tercurahkan padamu
duhai penuntun petunjuk Ilahi, duhai makhluk yang terbaik
Shalawat dan salam semoga tercurahkan atasmu
Duhai penolong kebenaran, ya Rasulullah
Shalawat dan salam semoga tercurahkan padamu
Wahai Yang Memperjalankanmu di malam hari Dialah Yang Maha Melindungi
Engkau memperoleh apa yang kau peroleh sementara semua manusia tidur
Semua penghuni langit melakukan shalat di belakangmu
dan engkau menjadi imam
Engkau diberangkatkan ke Sitratul Muntaha karena kemulianmu
dan engkau mendengar suara ucapan salam atasmu
Duhai yang paling mulia akhlaknya, ya Rasulullah
Semoga shalawat selalu tercurahkan padamu, pada keluargamu dan sahabatmu.

Jumat, 19 Agustus 2011

Memburu 10 Hari Terakhir Ramadhan


Kita telah masuk pada penghujung bulan Ramadhan, berarti telah masuk pada sepertiga terakhir yang berisikan sepuluh atau barangkali hanya sembilan hari saja. Maha Benar Allah SWT ketika menyebutkan bahwa Tamu Agung Ramadhan hanyalah ayyaam ma’dudaat (beberapa hari yang telah ditentukan) cepat dan singkat, namun Ramadhan berisikan kemuliaan dan keberkahan yang luar biasa.

Kalangan ulama tafsir banyak yang menafsirkan ayat sumpah Allah SWT dalam surat al-Fajr bahwa layalin asyr (dan demi malam yang sepuluh) maksudnya adalah malam sepuluh terakhir bulan Ramadhan, walaupun banyak pula yang menafsirkan maksudnya adalah sepuluh malam bulan Dzulhijjah, ada pula yang mengatakan sepuluh hari pertama bulan Muharram, semua penafsiran bisa jadi benar, karena masing-masing mempunyai dalil-dalil yang mendukungnnya.

Pada hari-hari terakhir ini Baginda Nabi SAW bersiaga penuh mengisi malam-malamnya, sampai-sampai beliau mengasingkan diri dari isteri-isterinya, beriktikaf di dalam Masjid, beribadah dan bermunajat kepada Allah SWT, sebagai kesempatan akhir “ngalap berkah” bulan Ramadhan. Tak heran seperti diriwayatkan oleh istri beliau Sayidah Aisyah bahwa Rasul SAW bersungguh-sungguh dalam beribadat pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan yang tidak dilakukannya pada bulan-bulan yang lain.

Timbul pertanyaan mengapa demikian? Mengapa Nabi SAW mendorong umatnya untuk melipatgandakan ibadah dalam waktu tersebut? Jawabnya singkat, karena pada malam-malam bulan Ramadhan tersebut, terutama pada malam-malam yang ganjil terdapat malam Lailatul qadar, malam kemuliaan yang sangat istimewa yang semua orang berlomba memburunya, yaitu malam yang lebih baik dari seribu bulan, sebagai bonus hadiah Tuhan bagi orang yang ikhlas mengabdi kepada-Nya.

Lailatul qadar ibarat benda elok yang sangat indah namun langka, tak heran jika tak mudah meraihnya, karena mahal harga belinya. Malam kemuliaan tersebut hanya dapat dibeli dengan pengorbanan jiwa raga, dengan amalan-amalan ibadah yang telah dituntun oleh Agama sepertimelakukan qiyamullail, berpuasa sesuai tuntunan, tilawah dan tadarus Al-Quran dengan tadabbur, berdoa, zikir, memperbanyak istighfar, muhasabah diri, perbanyak sedekah serta amalan ma’ruf lainnya untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat pada umumnya.

Lailatul qadar dirahasiakan, jelas sesuatu yang mahal dan langka tentu dirahasiakan dan tidak diobral, agar umat semangat berlomba memburunya, dan agar ibadat tidak hanya dilakukan pada waktu tertentu saja, namun pengabdian haruslah langgeng terus dilakukan semasih hayat masih kandung badan.

Merugilah kita yang luput dari peningkatan ibadah pada hari-hari sepuluh terakhir ini. Kebahagiaan mukmin sebenarnya bukan hanya karena akan mendapatkan bonus pahala lailatul qadar dan sejenisnya, namun kebahagiaan mukmin adalah saat dirinya mengabdi, mohon ampun, berserah dan tunduk kepada pencipta-Nya, karena itulah nikmat besar yang tiada taranya!

Diambil dari eramuslim.com

Sabtu, 13 Agustus 2011

40 KEBERKAHAN PADA BULAN RAMADHAN


.....4O KEBERKAHAN PADA BULAN RAMADHAN.....

Bismillahirrahmanirrahim..

Segala puji hanyalah milik Allah semata. Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan keharibaan Nabi kita Muhammad bin Abdullah, segenap keluarga dan para sahabatnya serta setiap orang yang mengikuti mereka dengan ihsan. Amma ba’du:

Segala puji hanya milik Allah, Tuhan seluruh alam. Shalawat dan salam semoga selalu dilimpahkan kepada Nabi dan Rasul termulia; yaitu Nabi kita Muhammad, keluarga dan para sahabatnya serta semua orang yang mengikutinya dengan baik hingga hari Kiamat; wa ba’du. Saudara, bulan Ramadhan adalah bulan dimana orang yang tidur dihitung ibadah, pahala dilipat gandakan dan do'a amat mustajab.
Seorang penyair bersenandung:

Siapa saja yang terkena penyakit sebab kecerobohan dan dosanya…
hendaknya ia mendatangi pintu Ramadhan sebagai tabibnya.
Wahai kaum ketahuilah, bahwa bau mulut orang yang sedang berpuasa itu…
lebih harum semerbak daripada minyak kesturi.
Bukankah ucapan ini adalah ucapan Rabb kalian?...
puasa adalah milikKu dan Aku yang akan langsung memberi balasannya.

Saudaraku, berikut ini adalah 40 buah keberkahan di bulan Ramadhan yang saya sarikan dari nash-nash shahih. Selamat mengikuti. Keberkahan Al-Qur'an di bulan Ramadhan. Allah berfirman yang artinya: "Bulan Ramadhan,bulan yang didalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur'an." (Al-Baqarah: 185), juga: "Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Qur'an itu pada laitatul qadar (malam kemuliaan). (Al-Qadar: 1). Rasulullah r adalah orang yang paling dermawan (setiap orang yang meminta tak ada yang beliau tolak), dan kedermawanan beliau bertambah lagi pada bulan suci ini saat beliau ditemui Jibril yang bertadarus Al-Qur'an.


Berkah puasa pada bulan Ramadhan.
=======================
Nabi r bersabda: "Siapa saja yang berpuasa bulan Ramadhan karena iman dan ihtisab (mengharap pahala Allah) maka diampunkan dosa-dosanya yang telah lalu." Dalam hadits qudsi diterangkan: "Setiap amal manusia adalah untuknya. Sebuah kebaikan diganjar dengan sepuluh kali hingga 700 kali lipat, kecuali shaum. Aku yang akan memberi balasannya. Karena ia meninggalkan syhwatnya, makan dan minumnya untukKu.."


Berkah kabar gembira dan ucapan tahni'ah dengan Ramadhan.
======================================
Hal ini seperti yang termaktub dalam hadits, Rasulullah r berdo'a: "Allahumma baarik lanaa fii Rajaba wa Sya'baan, wa ballighnaa Ramadhaan." Juga hadits: "Telah datang bulan Ramadhan. Bulan penuh berkah. Allah mewajibkan shaum di dalamnya atas kalian." Para salaf kita, dulu selalu berdo'a 6 bulan sebelumnya agar dipertemukan dengan Ramadhan.


Berkah malam pertama bulan Ramadhan.
=========================
Nabi r bersabda: "Jika tiba awal pertama bulan Ramadhan, maka setan-setan dan jin jahat dibelenggu, semua pintu neraka ditutup dan seluruh pintu surga dibuka. Setiap malam ada yang menyeru: "Wahai pencari kebaikan sambutlah dan berhentilah kamu wahai pencari kejelekan…"


Berkah shalat malam dan tahajjud pada malam bulan Ramadhan.
=======================================
Dalam hadits disebutkan: "Siapa saja yang berqiyamul lail (shalat malam) pada bulan Ramadhan karena iman dan ihtisab, maka diampunkanlah dosa-dosanya yang telah lalu." Juga dalam hadits lain dijelaskan: "Siapa saja yang shalat bersama imam sampai imamnya pergi meninggalkan tempatnya maka dicatat bagi orang tersebut shalat semalam suntuk…"(HR. Para pemilik Sunan dan disohihkan oleh Tirmidzi)


Berkah sedekah di bulan Ramadhan.
======================
Nabi r bersabda: "Sedekah yang paling afdhal ialah sedekah pada bulan Ramadhan." Rasulullah r adalah orang yang paling dermawan dan bertambah kedermawanannya pada bulan Ramadhan saat ditemui Jibril, beliau lebih dermawan daripada angin yang bertiup.
Berkah buka shaum. Dalam sebuah riwayat, Nabi r bersabda: "Sungguh kami para nabi disuruh agar menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur kami." Dalam hadits qudsi, ditegaskan: "Sungguh hamba yang paling Kusayangi adalah yang paling bersegera berbuka shaumnya." Juga: "Manusia selalu dalam kebaikan, selama mereka menyegerakan buka shaumnya."


Berkah memberi orang buka shaum.
=====================
Dalam hal ini Nabi r bersabda: "Siapa saja yang memberi buka shaum pada bulan Ramadhan maka hal itu sebagai pelebur dosanya dan mengentaskannya dari neraka. Dan baginya seperti pahala orang tersebut tanpa terkurang sedikitpun." Sahabat bertanya: Wahai Rasul, tidak semua kami mampu melakukan hal itu. Maka beliau r bersabda: "Allah memberikan pahala ini kepada orang yang memberi buka shaum walau seteguk susu, sebuah kurma atau seteguk air minum. Siapa saja yang memberi minum orang yang shaum, maka Allah memberinya minum dari telagaku yang menajadikannya tidak haus selamanya sampai ia masuk surga..."


Keberkahan do'a saat berbuka.
===================
Rasulullah telah berpesan saat berbuka, agar kita membaca: "Dzahabazh zhoma-u wabtallatil 'aruuqu wa tsabatal ajru insya Allaah". Atau "Bismillaahi, Allaahumma laka shumtu, wa'alaa rizqika afthortu, fataqabbal minnii innaka Antas samii'ul 'aliim."
Berkah do'a yang mustajab di bulan Ramadhan. Nabi r bersabda: "Bagi orang yang sedang berpuasa do'a tak tertolak saat ia berbuka." Dalam hadits lain: "Bagi orang yang sedang shaum dua buah kebahagiaan; bahagia saat berbuka dan bersuka cita ketika bersua Rabbnya." Demikian pula riwayat yang menyebutkan ada tiga orang yang do'anya makbul; do'a orang yang sedang shaum hingga ia berbuka, seorang imam yang adil dan orang yang teraniaya.


Berkah lailatul qadar.
==============
Nabi bersabda: "Siapa saja yang melakukan qiyamul lail pada malam lailatul qadar karena didasari iman dan ihtisab, maka diampunkan dosa-dosanya yang telah lampau." Hal itu bisa jadi, karena lailatul qadar lebih afdhal daripada 1000 bulan. Maka dari itu, sebagian sahabat dan salaf menganggap sunnah mandi dan memakai parfum pada 10 hari terakhir demi menjaring lailatul qadar.
(Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa
sallam, (bahwasanya) beliau bersabda."Artinya : Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh iman dan ihtisab maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu" (Hadits Riwayat Bukhari 4/99, Muslim 759)
Catatan :
Ihtisab sebagai tanda kesalihan dan kelurusan seorang hamba.
Ihtisab (niat mencari pahala) dalam amal-amal ketaatan bisa menjadikan pelakunya tanang dan tentram dengan apa yang dimilikinya disisi Rabbnya, sehingga nilai keimanannya erlipat dan jiwa maknawinya semakin kuat.
Ihtisab (niat mencari pahala) dalam hal-hal yang dibenci bisa menghilangkan kesedihan, membuat gembira dan bisa membuat apa yang disangka manusia sebagai kesengsaran menjadi kenikmatan.


Berkah sahur.
=========
Rasulullah r telah berwasiat: "Lakukanlah sahur, karena mengandung keberkahan." Juga: "Hendaknya kalian melakukan sahur karena sahur adalah makanan yang diberkahi." Tapi justeru: "Sahur itu seluruhnya adalah keberkahan. Maka jangan kalian tinggalkan walau hanya sekedar dengan seteguk air, karena Allah dan para MalaikatNya mendo'akan bagi orang-orang yang melakukannya." Hal ini bisa terjadi, karena: "Pembeda antara shaum kita dengan shaum ahli Kita adalah adanya sahur."


Berkah dalam safar di bulan Ramadhan.
========================
Allah berfirman yang artinya: "Maka barangsiapa di antara kalian ada yang sakit atau dalam perjalan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain." (Al-Baqarah: 184) dalam hadits disebutkan: "Tidak termasuk suatu kebaikan, puasa dalam safar." Dalam hadits lain: "Bahwasanya Allah telah meletakkan shaum dan setengah shalat bagi musafir."


Berkah sakit di bulan Ramadhan.
====================
Maka barangsiapa di antara kalian ada yang sakit atau dalam perjalan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain." (Al-Baqarah: 184). Hal ini terjadi, karena seseorang yang didera sakit berat dan tiada harapan sembuh, maka dia tidak wajib puasa, bayar keffarat dan tidak pula mengqodho'nya. Ini berkat Ramadhan, sebagai dispensasi dan rahmat.


Berkah berobat.
==========
Dalam sebuah hadits dijelaskan: "Tiga hal tidak membatalkan puasa seseorang; hijamah (bekam), muntah (tanpa unsur sengaja) dan bermimpi keluar mani." Hanya saja hijamah, makruh sebab dapat melemahkan orang yang sedang shaum. Sedangkan memakai sifat mata, maka Nabi r bersabda: "Dan hendaknya orang yang sedang shaum membentengi diri dengannya." Adapun mengenakan minyak rambut, maka Ibnu Mas'ud berkomentar: Rasulullah telah mewasiati diriku agar di pagi hari saat aku shaum aku dalam kondisi mengenakan minyak rambut dan menyisirnya. Jangan sampai di hari puasamu itu -kata beliau-, kamu dalam kondisi masam dan dekil.


Berkah i'tikaf.
========
Rasulullah telah melakukannya 10 hari pada setiap Ramadhan. Tapi pada tahun wafatnya, beliau melakukannya 20 hari. Dulu jika beliau memasuki 10 hari terakhir bulan Ramadhan, maka beliau mengencangkan kainnya, menghidupkan malamnya (dengan ibadah) dan membangunkan keluarganya.


Berkah dibelenggunya setan.
==================
Hal itu seperti yang termaktub dalam sebuah hadits: "..pada bulan Ramadhan, setan dan jin-jin jahat diikat."


Berkah membiasakan anak-anak untuk shaum.
============================
Dari al-Rabi' binti Mu'awwidz, ia berkata: Dulu kami membiasakan anak-anak kami shaum dan kami buatkan permainan dari kapas, jika mereka menangis minta makan maka kami berikan mainannya tersebut sampai tiba saat berbuka.


Berkah zakat fitrah pasca Ramadhan.
=======================
Rasulullah telah mewajibakan zakat fitrah di akhir bulan Ramadhan sebagai alat yang mencucikan orang shaum dan bantuan makan untuk orang-orang miskin.


Berkah hari raya 'idul fitri.
================
Dalam sebuah hadits qudsi diterangkan: "Wahai para hambaKu, kalian telah berpuasa hanya karenaKu dan mendirikan shalat malam hanya untukKu, maka kembalilah kalian dengan ampunanKu." Hari raya 'idul fitri juga disebut hari penerimaan hadiah. Hari raya ini datang setelah Allah membebani para hambaNya muslimin kewajiban puasa bulan Ramadhan dan menjadikan bagi mereka setelah paripurna mengerjakan ibadah tersebut hari yang menyenangkan mereka.


Berkah melakukan umrah di bulan Ramadhan.
===========================
Dalam sebuah riwayat disebutkan: "Umrah di bulan Ramadhan menyamai sebuah haji." Dalam riwayat lain: "..menyamai haji bersama diriku."


Berkah bau mulut orang yang berpuasa.
===========================
Dalam hadits dterangkan: "Sungguh, bau mulut orang yang sedang mengerjakan shaum itu di sisi Allah lebih harum daripada aroma minyak kesturi."


Berkah siwak di bulan Ramadhan.
====================
Rasulullah r melakukan siwak dalam kondisi beliau berpuasa. Abdur Rahman bin Ghunaim pernah bertanya kepada Mu'adz bin Jabal, "Bolehkah saya bersiwak padahal saya sedang berpuasa?" Mu'adz menjawab: "Ya."


Berkah air kumur di bulan Ramadhan.
======================
Sungguh Rasulullah r dulu melakukan madhmadhah (berkumur-kumur) dan istinsyaq (menghirup air ke hidung) dalam kondisi berpuasa. Hanya saja beliau bersabda: "Berlebih-lebihanlah dalam istinsyaq, kecuali jika kamu berpuasa."


Berkah lupa di bulan Ramadhan.
====================
Nabi r bersabda: "Siapa saja yang lupa padahal ia berpuasa, lalu ia makan atau minum maka hendaknya ia sempurnakan puasanya. sesungguhnya Allah-lah yang memberinya makan dan minum."


Berkah norma dan etika baik di bulan Ramadhan.
==============================
Rasulullah r telah mewasiati kita: "Jika pada hari puasa salah seorang diantara kalian, maka janganlah berkata cabul dan berteriak-teriak. Apabila ada yang menghina atau mengajaknya bertengkar maka ucapkanlah, maaf saya sedang berpuasa."


Berkah rafats (mencampuri, menggauli) isteri di malam bulan Ramadhan.
============================================
Allah berfirman yang artinya: "Dihalalkan untuk kalian pada malam bulan Ramadhan menggauli isteri-isteri kalian." (Al-Baqarah: 187).


Berkah makan dan minum di malam bulan Ramadhan.
================================
Allah berfirman yang artinya: "Dan makan minumlah hingga terang bagi kalian benang putih dan benang hitam yaitu fajar." (A-Baqarah: 187).


Berkah bagi wanita di bulan Ramadhan.
========================
Dalam hadits diterangkan: "Sesungguhnya Allah telah meletakkan bagi musafir puasa dan setengah shalat, sedangkan bagi wanita hamil dan yang menyusui dari puasa."


Berkah bagi lansia (lanjut usia) di bulan Ramadhan.
===============================
Allah berfirman yang artinya: "Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, yaitu; memberi makan seorang miskin." (Al-Baqarah: 184). Yaitu, setengah sha' daripada makanan utama suatu negeri.


Berkah kematian di bulan Ramadhan.
======================
Dalam sebuah riwayat: "Siapa saja yang meninggal dan memiliki tanggungan shaum, maka digantikan walinya."


Berkah niat di bulan Ramadhan.
===================
Dalam sebuah hadits: "Tiada puasa bagi orang yang tidak berniat pada malam hari."
Berkah surga di bulan Ramadhan. Dalam riwayat disebutkan, Nabi r bersabda: "Allah menghiasi surgaNya pada setiap hari di bulan Ramadhan." Dalam hadits qudsi: "Sudah amat dekat para hambaKu keluar dari kesulitan dan penyakit lalu kembali menuju kepadamu (surga)." Dalam riwayat juga disebutkan, bahwa di surga terdapat pintu yang bernama AR-ROYYAAN yang hanya dikhususkan bagi orang-orang yang berpuasa.


Berkah merdeka dari neraka di bulan Ramadhan.
=============================
Dalam sebuah hadits diterangkan: "Allah memiliki hamba-hamba yang bebas merdeka dari neraka. Dan hal ini adalah pada setiap malam bulan Ramadhan."


Berkah istighfar.
==========
Nabi r bersabda: "Pada bulan Ramadhan, para malaikat memintakan ampunan bagi orang-orang yang berpuasa sampai mereka berbuka."


Berkah ampunan Allah di bulan Ramadhan.
==========================
Nabi r bersabda: "Allah mengampuni orang-orang yang berpuasa di akhir malam bulan Ramadhan."


Berkah kebaikan memperbanyak baca Al-Qur'an di bulan Ramadhan.
=========================================
Imam Sufyan Tsauri, jika telah memasuki Ramadhan maka beliau hentikan aktivitas mengajarnya guna konsentrasi penuh dengan Al-Qur'an dan ibadah lainnya. Hal ini, karena beliau berkudwah dengan Rasulullah r yang amat dermawan utamanya saat beliau ditemui Jibril dan bertadarus Al-Qur'an dengannya.


Berkah peristiwa-peristiwa besar bersejarah yang terjadi di bulan Ramadhan.
==============================================
Di antaranya kemenangan yang amat menentukan di perang Badar bagi kaum muslimin, tertaklukkannya kota Mekkah dan dihancurkannya berhala-berhala bangsa Arab (Latta, Manat dan Suwa').


Berkah terkumpulnya berbagai amal taat di bulan Ramadhan.
====================================
Yaitu bersatunya shalat, puasa, qiyamullail, i'tikaf, baca Al-Qur'an, umrah, sedekah, memberi buka shaum, beristighfar, taubat dan berbuat aneka kebaikan.


Berkah di akhir bulan Ramadhan.
====================
Dalam sebuah hadits dijelaskan: "Allah membebas merdekakan seluruh orang yang telah terbebaskan pada setiap malam sepanjang bulan Ramadhan."

SubhanaAllah Demikianlah, keberkahan-keberkahan telah datang berurutan pada bulan Ramadhan yang merupakan sebuah bulan awalnya rahmat, pertengahannya maghfiraoh dan akhir ujungnya adalah terbebas dari neraka. Sungguh amat merugi orang yang mendapati bulan Ramadhan, tapi keluar tidak membawa ampunan atas dosa-dosanya. Dan wa aakhiru da'waanaa anil hamdu lillaahi rabbil 'aalamiin.

Semoga catatan ini bermanfaat bagi kita semua. Wassalamu'alaikum wr wb.

Referensi:
1. http://www.nouralislam.org/indonesian/

Senin, 08 Agustus 2011

LAGU RELIGI TERBARU 2011 (RAMADHAN 1432 H)

Lagu Religi Terbaru 2011. Mau download Lagu religi terbaru 2011 ? Mungkin informasi ini berguna bagi sobat, mengingat memasuki bulan ramdhan informasi mengenai lagu religi islam dan jadwal puasa 2011 merupakan yang paling banyak dicari. Ya.. Sekedar berbagi dan share seputar lagu religi terbaru 2011.


  1. Wali – Abatasa
  2. Wali – Status Hamba
  3. Wali – Sejuta (Setia, Jujur dan Taqwa)
  4. Wali – Ya Allah
  5. Astrid dan Dide (Hijau Daun) – Semua Karena Allah
  6. The Titans - Jalan Lurus
  7. Tebe - Sampeyan Muslim?
  8. Shireen Sungkar Feat Teuku Wisnu - Allah Akbar
  9. Seurieus - Sujudku
  10. Sembilan Band - Tobat
  11. Chelia - Puji Syukur
  12. Inside - Keagungan-Mu
  13. Gigi - Pemimpin Dari Surga (Ost PPT 5)
  14. D`Masiv - Beri Kami Yang Terbaik
  15. Ashanty & Aurel – Salam Ya Ramadhan
  16. Maher Zain – Insha Allah (God Will)
  17. Hadad Alwi ft. Anti – Marhaban Ya Ramadhan
  18. Opick – Rumput Bertasbih
  19. Opick – Maha Penyayang
  20. Opick – KeagunganMu
  21. Opick – Ramadhan Tiba
  22. Opick – Bila Waktu Tlah Berakhir
  23. Opick – Tombo Ati
  24. Opick – Assalamualaikum
  25. Opick – Hanya Allah mp3
  26. Opick – Ramadhan Tiba mp3
  27. Opick – Taqwa mp3
  28. Opick – Taubat mp3 Ungu – Aku Datang Untuk Mencintaimu mp3
  29. Opick – Rumput Bertasbih
  30. D’Bagindas – Marhaban Ya Ramadhan
  31. Syahrini – Taubatlah Taubat
  32. Zivilia - Pintu Taubat
  33. Maher Zain – Insya Allah (feat. Fadly Padi)
  34. Ungu – Dengan Nafasmu mp3
  35. Ungu – Doa Yang Terlupakan mp3
  36. Ungu – Para Pencari Mu mp3
  37. Ungu – Sembah Sujudku mp3
  38. Ungu – Sesungguhnya mp3
  39. Ungu – Surga Hati mp3
  40. Ungu – Syukur Alhamdulillah mp3
  41. Ungu – Tuhanku mp3
  42. Ungu Feat Rossa – Ku Pinang Engkau Dengan Basmalah
  43. S9mbilan Band - Taubat
  44. Berlian – Khilaf
  45. NSG STAR Feat Titiek Puspa – Alhamdulillah Aku Pulang
  46. Inside Band – Keagungan Mu
  47. Tompi – Ramadhan Berbagi
  48. Sulis – Dzikir Anak
  49. Maher Zein - Sepanjang hidup
  50. Lyla - Bersyukur
  51. Yangseku - Ya Tuhanku
  52. Ashanty Feat. Aurel - Salam Ya Ramadhan
  53. Vicky Irawan – Ikhlas
  54. Marvells – Nikmat Manalagi
  55. Mahfud MD - Husnul Khotimah (Ketua Makhamah Konstitusi)
  56. Yuni Shara - Akhirnya
  57. D'Masiv - Damai
Berhubung kumpulan lagu religi terbaru 2011 plus lagu religi islam populer nya cukup banyak, silahkan download melalui situs yang menyediakan fasilitas download mp3 seperti gudanglagu.com dll. Maaf untuk kali ini belum bisa share download lagu religi terbaru, habisnya banyak banget sich :) Mudah2an dalam waktu dekat ini bisa langsung download melalui Heru_Heroick Weblogs

Puasa Ramadhan Dan Hikmahnya Menurut Al-Quran


Puasa Ramadhan dan Hikmahnya Menurut Al-Quran. Alhamdulilah hari ini telah memasuki hari kedelapan menjalankan ibadah puasa tahun 1432 H ini. Detik-detik kebahagiaan bagi umat muslim yang berpuasa tak terkecuali saya. Artikel indah ini merupakan bagian dari menu spesial khusus ramadhan. Setelah sebelumnya mengenahi wajibnya puasa ramadhan, kali ini seputar Puasa Ramadhan dan Hikmahnya Menurut Al-Quran.

Puasa Ramadhan dan Hikmahnya Menurut Al-Quran


MARHABAN YA RAMADHAN
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “marhaban” diartikan sebagai “kata seru untuk menyambut atau menghormati tamu (yang berarti selamat datang).” Ia sama dengan ahlan wa sahlan yang juga dalam kamus tersebut diartikan “selamat datang”.

Walaupun keduanya berarti “selamat datang” tetapi penggunaannya berbeda. Para ulama tidak menggunakan ahlan wa sahlan untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan, melainkan “marhaban ya Ramadhan”.

Ahlan terambil dari kata ahl yang berarti “keluarga”, sedangkan sahlan berasal dari kata sahl yang berarti mudah. Juga berarti “dataran rendah” karena mudah dilalui, tidak seperti “jalan mendaki”. Ahlan wa sahlan, adalah ungkapan selamat datang, yang dicelahnya terdapat kalimat tersirat yaitu, “(Anda berada di tengah) keluarga dan (melangkahkan kaki di) dataran rendah yang mudah.”

Marhaban terambil dari kata rahb yang berarti “luas” atau “lapang”, sehingga marhaban menggambarkan bahwa tamu disambut dan diterima dengan dada lapang, penuh kegembiraan serta dipersiapkan baginya ruang yang luas untuk melakukan apa saja yang diinginkannya. Dari akar kata yang sama dengan “marhaban”, terbentuk kata rahbat yang antara lain berarti “ruangan luas untuk kendaraan, untuk memperoleh perbaikan atau kebutuhan pengendara guna melanjutkan perjalanan.” Marhaban ya Ramadhan berarti “Selamat datang Ramadhan” mengandung arti bahwa kita menyambutnya dengan lapang dada, penuh kegembiraan; tidak dengan menggerutu dan menganggap kehadirannya “mengganggu ketenangan” atau suasana nyaman kita.
Marhaban ya Ramadhan, kita ucapkan untuk bulan suci itu, karena kita mengharapkan agar jiwa raga kita diasah dan diasuh guna melanjutkan perjalanan menuju Allah SWT

Ada gunung yang tinggi yang harus ditelusuri guna menemui-Nya, itulah nafsu. Di gunung itu ada lereng yang curam, belukar yang lebat, bahkan banyak perampok yang mengancam, serta iblis yang merayu, agar perjalanan tidak melanjutkan. Bertambah tinggi gunung didaki, bertambah hebat ancaman dan rayuan, semakin curam dan ganas pula perjalanan. Tetapi, bila tekad tetap membaja, sebentar lagi akan tampak cahaya benderang, dan saat itu, akan tampak dengan jelas rambu-rambu jalan, tampak tempat-tempat indah untuk berteduh, serta telaga-telaga jernih untuk melepaskan dahaga. Dan bila perjalanan dilanjutkan akan ditemukan kendaraan Ar-Rahman untuk mengantar sang musafir bertemu dengan kekasihnya, Allah SWT Demikian kurang lebih perjalanan itu dilukiskan dalam buku Madarij As-Salikin.

Tentu kita perlu mempersiapkan bekal guna menelusuri jalan itu. Tahukah Anda apakah bekal itu? Benih-benih kebajikan yang harus kita tabur di lahan jiwa kita. Tekad yang membaja untuk memerangi nafsu, agar kita mampu menghidupkan malam Ramadhan dengan shalat dan tadarus, serta siangnya dengan ibadah kepada Allah melalui pengabdian untuk agama, bangsa dan negara. Semoga kita berhasil, dan untuk itu mari kita buka lembaran Al-Quran mempelajari bagaimana tuntunannya.


PUASA MENURUT AL-QURAN
Al-Quran menggunakan kata shiyam sebanyak delapan kali, kesemuanya dalam arti puasa menurut pengertian hukum syariat. Kata ini juga terdapat masing-masing sekali dalam bentuk perintah berpuasa di bulan Ramadhan, sekali dalam bentuk kata kerja yang menyatakan bahwa “berpuasa adalah baik untuk kamu”, dan sekali menunjuk kepada pelaku-pelaku puasa pria dan wanita, yaitu ash-shaimin wash-shaimat.

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa (shiyamu)sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (QS. Al-Baqarah [2] : ayat 183)

Kata-kata yang beraneka bentuk itu, kesemuanya terambil dari akar kata yang sama yakni sha-wa-ma yang dari segi bahasa maknanya berkisar pada “menahan” dan “berhenti” atau “tidak bergerak”. Manusia yang berupaya menahan diri dari satu aktivitas –apa pun aktivitas itu– dinamai shaim (berpuasa). Pengertian kebahasaan ini, dipersempit maknanya oleh hukum syariat, sehingga shiyam hanya digunakan untuk “menahan diri dari makan, minum, dan upaya mengeluarkan sperma dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari”.

Kaum sufi, merujuk ke hakikat dan tujuan puasa, menambahkan kegiatan yang harus dibatasi selama melakukan puasa. Ini mencakup pembatasan atas seluruh anggota tubuh bahkan hati dan pikiran dari melakukan segala macam dosa.
Betapa pun, shiyam atau shaum –bagi manusia– pada hakikatnya adalah menahan atau mengendalikan diri. Karena itu pula puasa dipersamakan dengan sikap sabar, baik dari segi pengertian bahasa (keduanya berarti menahan diri) maupun esensi kesabaran dan puasa.

Hadis qudsi yang menyatakan antara lain bahwa, “Puasa untuk-Ku, dan Aku yang memberinya ganjaran” dipersamakan oleh banyak ulama dengan firman-Nya dalam surat Az-Zumar (39): 10.

Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas. (QS. Az-Zumar (39): 10)

Orang sabar yang dimaksud di sini adalah orang yang berpuasa.

Ada beberapa macam puasa dalam pengertian syariat/hukum sebagaimana disinggung di atas.

1. Puasa wajib sebutan Ramadhan.
2. Puasa kaffarat, akibat pelanggaran, atau semacamnya.
3. Puasa sunnah.

Tulisan ini akan membatasi uraian pada hal-hal yang berkisar pada puasa bulan Ramadhan.


PUASA RAMADHAN
Uraian Al-Quran tentang puasa Ramadhan, ditemukan dalam surat Al-Baqarah (2): 183, 184, 185, dan 187. Ini berarti bahwa puasa Ramadhan baru diwajibkan setelah Nabi saw tiba di Madinah, karena ulama Al-Quran sepakat bahwa surat Al-Baqarah turun di Madinah. Para sejarawan menyatakan bahwa kewajiban melaksanakan puasa Ramadhan ditetapkan Allah pada 10 Sya’ban tahun kedua Hijrah.

Apakah kewajiban itu langsung ditetapkan oleh Al-Quran selama sebutan penuh, ataukah bertahap? Kalau melihat sikap Al-Quran yang seringkali melakukan penahapan dalam perintah- perintahnya, maka agaknya kewajiban berpuasa pun dapat dikatakan demikian. Ayat 184 yang menyatakan ayyaman ma’dudat (beberapa hari tertentu) dipahami oleh sementara ulama sebagai tiga hari dalam sebutan yang merupakan tahap awal dari kewajiban berpuasa. Hari-hari tersebut kemudian diperpanjang dengan turunnya ayat 185.

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas umat-umat sebelum kamu agar kamu bertakwa, (QS. Al-Baqarah (2): 183)

(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.(QS. Al-Baqarah (2): 184)

(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.(QS. Al-Baqarah (2): 185)

Pemahaman semacam ini menjadikan ayat-ayat puasa Ramadhan terputus-putus tidak menjadi satu kesatuan. Merujuk kepada ketiga ayat puasa Ramadhan sebagai satu kesatuan, Quraish Shihab lebih cenderung mendukung pendapat ulama yang menyatakan bahwa Al-Quran mewajibkannya tanpa penahapan. Memang, tidak mustahil bahwa Nabi dan sahabatnya telah melakukan puasa sunnah sebelumnya. Namun itu bukan kewajiban dari Al-Quran, apalagi tidak ditemukan satu ayat pun yang berbicara tentang puasa sunnah tertentu.

Uraian Al-Quran tentang kewajiban puasa di bulan Ramadhan, dimulai dengan satu pendahuluan yang mendorong umat islam untuk melaksanakannya dengan baik, tanpa sedikit kekesalan pun.
Perhatikan surat Al-Baqarah (2): 183. ia dimulai dengan panggilan mesra, “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan kepada kamu berpuasa.” Di sini tidak dijelaskan siapa yang mewajibkan, belum juga dijelaskan berapa kewajiban puasa itu, tetapi terlebih dahulu dikemukakan bahwa, “sebagaimana diwajibkan terhadap umat-umat sebelum kamu.” Jika demikian, maka wajar pula jika umat Islam melaksanakannya, apalagi tujuan puasa tersebut adalah untuk kepentingan yang berpuasa sendiri yakni “agar kamu bertakwa (terhindar dari siksa).”

Kemudian Al-Quran dalam surat Al-Baqarah (2): 184, 185 menjelaskan bahwa kewajiban itu bukannya sepanjang tahun, tetapi hanya “beberapa hari tertentu,” itu pun hanya diwajibkan bagi yang berada di kampung halaman tempat tinggalnya, dan dalam keadaan sehat, sehingga “barangsiapa sakit atau dalam perjalanan,” maka dia (boleh) tidak berpuasa dan menghitung berapa hari ia tidak berpuasa untuk digantikannya pada hari-hari yang lain. “Sedang yang merasa sangat berat berpuasa, maka (sebagai gantinya) dia harus membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin.” Penjelasan di atas ditutup dengan pernyataan bahwa “berpuasa adalah baik.”

Setelah itu disusul dengan penjelasan tentang keistimewaan bulan Ramadhan, dan dari sini datang perintah-Nya untuk berpuasa pada bulan tersebut, tetapi kembali diingatkan bahwa orang yang sakit dan dalam perjalanan (boleh) tidak berpuasa dengan memberikan penegasan mengenai peraturan berpuasa sebagaimana disebut sebelumnya. Ayat tentang kewajiban puasa Ramadhan ditutup dengan “Allah menghendaki kemudahdn untuk kamu bukan kesulitan,” lalu diakhiri dengan perintah bertakbir dan bersyukur. Ayat 186 tidak berbicara tentang puasa, tetapi tentang doa. Penempatan uraian tentang doa atau penyisipannya dalam uraian Al-Quran tentang puasa tentu mempunyai rahasia tersendiri. Agaknya ia mengisyaratkan bahwa berdoa di bulan Ramadhan merupakan ibadah yang sangat dianjurkan, dan karena itu ayat tersebut menegaskan bahwa “Allah dekat kepada hamba-hamba-Nya dan menerima doa siapa yang berdoa.”

Selanjutnya ayat 187 antara lain menyangkut izin melakukan hubungan seks di malam Ramadhan, di samping penjelasan tentang lamanya puasa yang harus dikerjakan, yakni dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari.
Banyak informasi dan tuntunan yang dapat ditarik dari ayat-ayat di atas berkaitan dengan hukum maupun tujuan puasa. Berikut akan dikemukan sekelumit baik yang berkaitan dengan hukum maupun hikmahnya, dengan menggarisbawahi kata atau kalimat dari ayat-ayat puasa di atas.


BEBERAPA ASPEK HUKUM BERKAITAN DENGAN PUASA
a. Faman kana minkum maridha (Siapa di antara kamu yang menderita sakit)

Maridh berarti sakit. Penyakit dalam kaitannya dengan berpuasa secara garis besar dapat dibagi dua:

1. Penderita tidak dapat berpuasa; dalam hal ini ia wajib berbuka; dan
2. Penderita dapat berpuasa, tetapi dengan mendapat kesulitan atau keterlambatan penyembuhan, maka ia dianjurkan tidak berpuasa.

Sebagian ulama menyatakan bahwa penyakit apa pun yang diderita oleh seseorang, membolehkannya untuk berbuka. Ulama besar ibnu Sirin, pernah ditemui makan di siang hari bukan Ramadhan, dengan alasan jari telunjuknya sakit. Betapa pun, harus dicatat, bahwa Al-Quran tidak merinci persolan ini. Teks ayat mencakup pemahaman ibnu Sirin tersebut. Namun demikian agaknya kita dapat berkata bahwa Allah SWT sengaja memilih redaksi demikian, guna menyerahkan kepada nurani manusia masing-masing untuk menentukan sendiri apakah ia berpuasa atau tidak. Di sisi lain harus diingat bahwa orang yang tidak berpuasa dengan alasan sakit atau dalam perjalanan tetap harus menggantikan hari-hari ketika ia tidak berpuasa dalam kesempatan yang lain.

b. Aw’ala safarin (atau dalam perjalanan)

Ulama-ulama berbeda pendapat tentang bolehnya berbuka puasa bagi orang yang sedang musafir. Perbedaan tersebut berkaitan dengan jarak perjalanan. Secara umum dapat dikatakan bahwa jarak perjalanan tersebut sekitar 90 kilometer, tetapi ada juga yang tidak menetapkan jarak tertentu, sehingga seberapa pun jarak yang ditempuh selama dinamai safar atau perjalanan, maka hal itu merupakan izin untuk memperoleh kemudahan (rukhshah).

Perbedaan lain berkaitan dengan ‘illat (sebab) izin ini. Apakah karena adanya unsur safar (perjalanan) atau unsur keletihan akibat perjalanan. Di sini, dipermasalahkan misalnya jarak antara Jakarta-Yogya yang ditempuh dengan pesawat kurang dari satu jam, serta tidak meletihkan, apakah ini dapat dijadikan alasan untuk berbuka atau meng-qashar shalat atau tidak. Ini antara lain berpulang kepada tinjauan sebab izin ini.

Selanjutnya mereka juga memperselisihkan tujuan perjalanan yang membolehkan berbuka (demikian juga qashar dan menjamak shalat). Apakah perjalanan tersebut harus bertujuan dalam kerangka ketaatan kepada Allah, misalnya perjalanan haji, silaturahmi, belajar, atau termasuk juga perjalanan bisnis dan mubah (yang dibolehkan) seperti wisata dan sebagainya. Agaknya alasan yang memasukkan hal-hal di atas sebagai membolehkan berbuka, lebih kuat, kecuali jika perjalanan tersebut untuk perbuatan maksiat, maka tentu yang bersangkutan tidak memperoleh izin untuk berbuka dan atau menjamak shalatnya.

Juga diperselisihkan apakah yang lebih utama bagi seorang musafir, berpuasa atau berbuka? Imam Malik dan imam Syafi’i menilai bahwa berpuasa lebih utama dan lebih baik bagi yang mampu, tetapi sebagian besar ulama bermazhab Maliki dan Syafi’i menilai bahwa hal ini sebaiknya diserahkan kepada masing-masing pribadi, dalam arti apa pun pilihannya, maka itulah yang lebih baik dan utama. Pendapat ini dikuatkan oleh sebuah riwayat dari imam Bukhari dan Muslim melalui Anas bin Malik yang menyatakan bahwa, “Kami berada dalam perjalanan di bulan Ramadhan, ada yang berpuasa dan adapula yang tidak berpuasa. Nabi tidak mencela yang berpuasa, dan tidak juga (mereka) yang tidak berpuasa.”

Memang ada juga ulama yang beranggapan bahwa berpuasa lebih baik bagi orang yang mampu. Tetapi, sebaliknya, ada pula yang menilai bahwa berbuka lebih baik dengan alasan, ini adalah izin Allah. Tidak baik menolak izin dan seperti penegasan Al-Quran sendiri dalam konteks puasa, “Allah menghendaki kemudahan untuk kamu dan tidak menghendaki kesulitan.”

Bahkan ulama-ulama Zhahiriyah dan Syi’ah mewajibkan berbuka, antara lain berdasar firman-Nya dalam lanjutan ayat di atas, yaitu:

c. Fa ‘iddatun min ayyamin ukhar (sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari lain).

Ulama keempat mazhab Sunnah menyisipkan kalimat untuk meluruskan redaksi di atas, sehingga terjemahannya lebih kurang berbunyi, “Barangsiapa yang sakit atau dalam perjalanan (dan ia tidak berpuasa), maka (wajib baginya berpuasa) sebanyak hari-hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain.”
Kalimat “lalu ia tidak berpuasa” adalah sisipan yang oleh ulama perlu adanya, karena terdapat sekian banyak hadis yang membolehkan berpuasa dalam perjalanan, sehingga kewajiban mengganti itu, hanya ditujukan kepada para musafir dan orang yang sakit tetapi tidak berpuasa.

Sisipan semacam ini ditolak oleh ulama Syi’ah dan Zhahiriyah, sehingga dengan demikian menjadi wajib bagi orang yang sakit dan dalam perjalanan untuk tidak berpuasa, dan wajib pula menggantinya pada hari-hari yang lain seperti bunyi harfiah ayat di atas.

Apakah membayar puasa yang ditinggalkan itu harus berturut-turut? Ada sebuah hadis –tetapi dinilai lemah– yang menyatakan demikian. Tetapi ada riwayat lain melalui Aisyah r.a. yang menginformasikan bahwa memang awalnya ada kata pada ayat puasa yang berbunyi mutatabi’at, yang maksudnya memerintahkan penggantian (qadha’) itu harus dilakukan bersinambung tanpa sehari pun berbuka sampai selesainya jumlah yang diwajibkan. Tetapi kata mutatabi’at dalam fa ‘iddatun min ayyamin ukhar mutatabi’at yang berarti berurut atau bersinambung itu, kemudian dihapus oleh Allah SWT Sehingga akhirnya ayat tersebut tanpa kata ini, sebagaimana yang tercantum dalam Mushaf sekarang.

Meng-qadha’ (mengganti) puasa, apakah harus segera, dalam arti harus dilakukannya pada awal Syawal, ataukah dapat ditangguhkan sampai sebelum datangnya Ramadhan berikut? Hanya segelintir kecil ulama yang mengharuskan sesegera mungkin, namun umumnya tidak mengharuskan ketergesaan itu, walaupun diakui bahwa semakin cepat semakin baik. Nah, bagaimana kalau Ramadhan berikutnya sudah berlalu, kemudian kita tidak sempat menggantinya, apakah ada kaffarat akibat keterlambatan itu? Imam Malik, Syafi’i, dan Ahmad, berpendapat bahwa di samping berpuasa, ia harus membayar kaffarat berupa memberi makan seorang miskin; sedangkan imam Abu Hanifah tidak mewajibkan kaffarat dengan alasan tidak dicakup oleh redaksi ayat di atas.

d. Wa ‘alal ladzina yuthiqunahu fidyatun tha’amu miskin
(Dan wajib bagi orang yang berat menjalankannya membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin) (QS Al-Baqarah [2]: 184).

Penggalan ayat ini diperselisihkan maknanya oleh banyak ulama tafsir. Ada yang berpendapat bahwa pada mulanya Allah SWT memberi alternatif bagi orang yang wajib puasa, yakni berpuasa atau berbuka dengan membayar fidyah. Ada juga yang be~pendapat bahwa ayat ini berbicara tentang para musafir dan orang sakit, yakni bagi kedua kelompok ini terdapat dua kemungkinan: musafir dan orang yang merasa berat untuk berpuasa, maka ketika itu dia harus berbuka; dan ada juga di antara mereka, yang pada hakikatnya mampu berpuasa, tetapi enggan karena kurang sehat dan atau dalam perjalanan, maka bagi mereka diperbolehkan untuk berbuka dengan syarat membayar fidyah.

Pendapat-pendapat di atas tidak populer di kalangan mayoritas ulama. Mayoritas memahami penggalan ini berbicara tentang orang-orang tua atau orang yang mempunyai pekerjaan yang sangat berat, sehingga puasa sangat memberatkannya, sedang ia tidak mempunyai sumber rezeki lain kecuali pekerjaan itu. Maka dalam kondisi semacam ini. mereka diperbolehkan untuk tidak berpuasa dengan syarat membayar fidyah. Demikian juga halnya terhadap orang yang sakit sehingga tidak dapat berpuasa, dan diduga tidak akan sembuh dari penyakitnya. Termasuk juga dalam pesan penggalan ayat di atas adalah wanita-wanita hamil dan atau menyusui. Dalam hal ini terdapat rincian sebagai berikut:

Wanita yang hamil dan menyusui wajib membayar fidyah dan mengganti puasanya di hari lain, seandainya yang mereka khawatirkan adalah janin atau anaknya yang sedang menyusui. Tetapi bila yang mereka khawatirkan diri mereka, maka mereka berbuka dan hanya wajib menggantinya di hari lain, tanpa harus membayar fidyah.

Fidyah dimaksud adalah memberi makan fakir/miskin setiap hari selama ia tidak berpuasa. Ada yang berpendapat sebanyak setengah sha’ (gantang) atau kurang lebih 3,125 gram gandum atau kurma (makanan pokok). Ada juga yang menyatakan satu mud yakni sekitar lima perenam liter, dan ada lagi yang mengembalikan penentuan jumlahnya pada kebiasaan yang berlaku pada setiap masyarakat.

e. Uhilla lakum lailatash-shiyamir-rafatsu ila nisa’ikum
(Dihalalkan kepada kamu pada malam Ramadhan bersebadan dengan istrimu) (QS Al-Baqarah [2]: 187)

Ayat ini membolehkan hubungan seks (bersebadan) di malam hari bulan Ramadhan, dan ini berarti bahwa di siang hari Ramadhan, hubungan seks tidak dibenarkan. Termasuk dalam pengertian hubungan seks adalah “mengeluarkan sperma” dengan cara apa pun. Karena itu walaupun ayat ini tak melarang ciuman, atau pelukan antar suami-istri, namun para ulama mengingatkan bahwa hal tersebut bersifat makruh, khususnya bagi yang tidak dapat menahan diri, karena dapat mengakibatkan keluarnya sperma. Menurut istri Nabi, Aisyah r.a., Nabi saw pernah mencium istrinya saat berpuasa. Nah, bagi yang mencium atau apa pun selain berhubungan seks, kemudian ternyata “basah”, maka puasanya batal; ia harus menggantinya pada hari lain. Tetapi mayoritas ulama tidak mewajibkan yang bersangkutan membayar kaffarat, kecuali jika ia melakukan hubungan seks (di siang hari), dan kaffaratnya dalam hal ini berdasarkan hadis Nabi adalah berpuasa dua bulan berturut-turut. Jika tidak mampu, maka ia harus memerdekakan hamba. Jika tidak mampu juga, maka ia harus memberi makan enam puluh orang miskin.

Bagi yang melakukan hubungan seks di malam hari, tidak harus mandi sebelum terbitnya fajar. Ia hanya berkewajiban mandi sebelum shalat subuh, sehingga shalat subuhnya dalam keadaan suci. Demikian pendapat mayoritas ulama.

f. Wakulu wasyrabu hatta yatabayyana lakumul khaith al-abyadhu minal khaithil aswadi minal fajr
(Makan dan minumlah sampai terang bagimu benang putih dan benang hitam, yaitu fajar).

Ayat ini membolehkan seseorang untuk makan dan minum (juga melakukan hubungan seks) sampai terbitnya fajar.
Pada zaman Nabi, beberapa saat sebelum fajar, Bilal mengumandangkan azan, namun beliau mengingatkan bahwa bukan itu yang dimaksud dengan fajar yang mengakibatkan larangan di atas. Imsak yang diadakan hanya sebagai peringatan dan persiapan untuk tidak lagi melakukan aktivitas yang terlarang. Namun bila dilakukan, maka dari segi hukum masih dapat dipertanggungjawabkan selama waktu subuh belum masuk. Jadi batas sesungguhnya bukan imsak, melainkan waktu subuh (azan subuh).

g. Tsumma atimmush shiyama ilal lail (Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam).

Penggalan ayat ini datang setelah ada izin untuk makan dan minum sampai dengan datangnya fajar.
Puasa dimulai dengan terbitnya fajar, dan berakhir dengan datangnya malam. Persoalan yang juga diperbincangkan oleh para ulama adalah pengertian malam. Ada yang memahami kata malam dengan tenggelamnya matahari walaupun masih ada mega merah, dan ada juga yang memahami malam dengan hilangnya mega merah dan menyebarnya kegelapan. Pendapat pertama didukung oleh banyak hadis Nabi saw, sedang pendapat kedua dikuatkan oleh pengertian kebahasaan dari lail yang diterjemahkan “malam”. Kata lail berarti “sesuatu yang gelap” karenanya rambut yang berwarna hitam pun dinamai lail.

Pendapat pertama sejalan juga dengan anjuran Nabi saw untuk mempercepat berbuka puasa, dan memperlambat sahur. Pendapat kedua sejalan dengan sikap kehatian-hatian karena khawatir magrib sebenarnya belum masuk.
Demikian sedikit dari banyak aspek hukum yang dicakup oleh ayat-ayat yang berbicara tentang puasa Ramadhan.


TUJUAN BERPUASA
Secara jelas Al-Quran menyatakan bahwa tujuan puasa adalah untuk mencapai ketakwaan atau la’allakum tattaqun. Dalam rangka memahami tujuan tersebut agaknya perlu digarisbawahi beberapa penjelasan dari Nabi saw misalnya, “Banyak di antara orang yang berpuasa tidak memperoleh sesuatu dari puasanya, kecuali rasa lapar dan dahaga.”

Ini berarti bahwa menahan diri dari lapar dan dahaga bukan tujuan utama dari puasa. Ini dikuatkan pula dengan firman-Nya bahwa “Allah menghendaki untuk kamu kemudahan bukan kesulitan.”
Di sisi lain, dalam sebuah hadis qudsi, Allah berfirman, “Semua amal putra-putri Adam untuk dirinya, kecuali puasa. Puasa adalah untuk-Ku dan Aku yang memberi ganjaran atasnya.”

Ini berarti pula bahwa puasa merupakan satu ibadah yang unik. Tentu saja banyak segi keunikan puasa yang dapat dikemukakan, misalnya bahwa puasa merupakan rahasia antara Allah dan pelakunya sendiri. Bukankah manusia yang berpuasa dapat bersembunyi untuk minum dan makan? Bukankah sebagai insan, siapa pun yang berpuasa, memiliki keinginan untuk makan atau minum pada saat-saat tertentu dari siang hari puasa? Nah, kalau demikian, apa motivasinya menahan diri dan keinginan itu? Tentu bukan karena takut atau segan dari manusia, sebab jika demikian, dia dapat saja bersembunyi dari pandangan mereka. Di sini disimpulkan bahwa orang yang berpuasa, melakukannya demi karena Allah SWT Demikian antara lain penjelasan sementara ulama tentang keunikan puasa dan makna hadis qudsi di atas.

Sementara pakar ada yang menegaskan bahwa puasa dilakukan manusia dengan berbagai motif, misalnya, protes, turut belasungkawa, penyucian diri, kesehatan, dan sebagai-nya. Tetapi seorang yang berpuasa Ramadhan dengan benar, sesuai dengan cara yang dituntut oleh Al-Quran, maka pastilah ia akan melakukannya karena Allah semata.

Di sini Anda boleh bertanya, “Bagaimana puasa yang demikian dapat mengantarkan manusia kepada takwa?” Untuk menjawabnya terlebih dahulu harus diketahui apa yang dimaksud dengan takwa.

PUASA DAN TAKWA
Takwa terambil dari akar kata yang bermakna menghindar, menjauhi, atau menjaga diri. Kalimat perintah ittaqullah secara harfiah berarti, “Hindarilah, jauhilah, atau jagalah dirimu dari Allah”. Makna ini mustahil dapat dilakukan makhluk. Bagaimana mungkin makhluk menghindarkan diri dari Allah atau menjauhi-Nya, sedangkan “Dia (Allah) bersama kamu di mana pun kamu berada.” Karena itu perlu disisipkan kata atau kalimat untuk meluruskan maknanya. Misalnya kata siksa atau yang semakna dengannya, sehingga perintah bertakwa mengandung arti perintah untuk “Hindarilah, jauhilah, atau jagalah dirimu dari siksa Allah”.
Sebagaimana kita ketahui, siksa Allah ada dua macam.

a. Siksa di dunia akibat pelanggaran terhadap hukum-hukum Tuhan yang ditetapkan-Nya berlaku di alam raya ini, seperti misalnya, “Makan berlebihan dapat menimbulkan penyakit,” “Tidak mengendalikan diri dapat menjerumuskan kepada bencana”, dan hukum-hukum alam dan masyarakat lainnya.

b. Siksa di akhirat, akibat pelanggaran terhadap hukum syariat, seperti tidak shalat, tidak puasa, mencuri, melanggar hak-hak manusia, dan lain-lain yang dapat mengakibatkan siksa neraka.

Syaikh Muhammad Abduh menulis, “Menghindari siksa atau hukuman Allah, diperoleh dengan jalan menghindarkan diri dari segala yang dilarangnya serta mengikuti apa yang diperintahkan-Nya. Hal ini dapat terwujud dengan rasa takut dari siksaan dan/atau takut dari yang menyiksa (Allah Swt ). Rasa takut ini, pada mulanya timbul karena adanya siksaan, tetapi seharusnya ia timbul karena adanya Allah SWT.”

Dengan demikian yang bertakwa adalah orang yang merasakan kehadiran Allah SWT setiap saat, “bagaikan melihat-Nya atau kalau yang demikian tidak mampu dicapainya, maka paling tidak, menyadari bahwa Allah melihatnya,” sebagaimana bunyi sebuah hadis.

Tentu banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencapai hal tersebut, antara lain dengan jalan berpuasa. Puasa seperti yang dikemukakan di atas adalah satu ibadah yang unik. Keunikannya antara lain karena ia merupakan upaya manusia meneladani Allah SWT

PUASA MENELADANI SIFAT-SIFAT ALLAH
Beragama menurut sementara pakar adalah upaya manusia meneladani sifat-sifat Allah, sesuai dengan kedudukan manusia sebagai makhluk. Nabi saw memerintahkan, “Takhallaqu bi akhlaq Allah” (Berakhlaklah (teladanilah) sifat-sifat Allah).

Apakah aku jadikan pelindung selain Allah yang menjadikan langit dan bumi padahal Dia memberi makan dan tidak diberi makan…? (QS Al-An’am [6]: 14).

Dengan berpuasa, manusia berupaya dalam tahap awal dan minimal mencontohi sifat-sifat tersebut. Tidak makan dan tidak minum, bahkan memberi makan orang lain (ketika berbuka puasa), dan tidak pula berhubungan seks di pagi-siang-sore hari, walaupun pasangannya ada.

Tentu saja sifat-sifat Allah tidak terbatas pada ketiga hal itu, tetapi mencakup paling tidak sembilan puluh sembilan sifat yang kesemuanya harus diupayakan untuk diteladani sesuai dengan kemampuan dan kedudukan manusia sebagai makhluk ilahi. Misalnya Maha Pengasih dan Penyayang, Mahadamai, Mahakuat, Maha Mengetahui, dan lain-lain. Upaya peneladanan ini dapat mengantarkan manusia menghadirkan Tuhan dalam kesadarannya, dan bila hal itu berhasil dilakukan, maka takwa dalam pengertian di atas dapat pula dicapai.

Karena itu, nilai puasa ditentukan oleh kadar pencapaian kesadaran tersebut (bukan pada sisi lapar dan dahaga), sehingga dari sini dapat dimengerti mengapa Nabi saw menyatakan bahwa, “Banyak orang yang berpuasa, tetapi tidak memperoleh dari puasanya kecuali rasa lapar dan dahaga.”


PUASA UMAT TERDAHULU
Puasa telah dilakukan oleh umat-umat terdahulu. Kama kutiba ‘alal ladzina min qablikum (Sebagaimana diwajibkan atas (umat-umat) yang sebelum kamu). Dari segi ajaran agama, para ulama menyatakan bahwa semua agama samawi, sama dalam prinsip-prinsip pokok akidah, syariat, serta akhlaknya. Ini berarti bahwa semua agama samawi mengajarkan keesaan Allah, kenabian, dan keniscayaan hari kemudian, shalat, puasa, zakat, dan berkunjung ke tempat tertentu sebagai pendekatan kepada Allah adalah prinsip-prinsip syariat yang dikenal dalam agama-agama samawi. Tentu saja cara dan kaifiatnya dapat berbeda, namun esensi dan tujuannya sama.

Kita dapat mempertanyakan mengapa puasa menjadi kewajiban bagi umat islam dan umat-umat terdahulu?
Manusia memiliki kebebasan bertindak memilih dan memilah aktivitasnya, termasuk dalam hal ini, makan, minum, dan berhubungan seks. Kebebasan yang dimiliki manusia, bila tidak dikendalikan dapat menghambat pelaksanaan fungsi dan peranan yang harus diembannya. Kenyataan menunjukkan bahwa orang-orang yang memenuhi syahwat perutnya melebihi kadar yang diperlukan, bukan saja menjadikannya tidak lagi menikmati makanan atau minuman itu, tetapi relatif mudah terserang penyakit.

Sebagaimana disinggung di atas, esensi puasa adalah menahan atau mengendalikan diri. Pengendalian ini diperlukan oleh manusia, baik secara individu maupun kelompok. Latihan dan pengendalian diri itulah esensi puasa.
Puasa dengan demikian dibutuhkan oleh semua manusia, kaya atau miskin, pandai atau bodoh, untuk kepentingan pribadi atau masyarakat. Tidak heran jika puasa telah dikenal oleh umat-umat sebelum umat Islam, sebagaimana diinformasikan oleh Al-Quran.

Nabi saw bersabda, “Seandainya umatku mengetahui (semua keistimewaan) yang dikandung oleh Ramadhan, niscaya mereka mengharap seluruh bulan menjadi Ramadhan.”

KEISTIMEWAAN BULAN RAMADHAN
Dalam rangkaian ayat-ayat yang berbicara tentang puasa, Allah menjelaskan bahwa Al-Quran diturunkan pada bulan Ramadhan. Dan pada ayat lain dinyatakannya bahwa Al-Quran turun pada malam Qadar,

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada Lailat Al-Qadr.

Ini berarti bahwa di bulan Ramadhan terdapat malam Qadar itu, yang menurut Al-Quran lebih baik dari seribu bulan. Para malaikat dan Ruh (Jibril) silih berganti turun seizin Allah SWT, dan kedamaian akan terasa hingga terbitnya fajar.
Di sisi lain bahwa dalam rangkaian ayat-ayat puasa Ramadhan, disisipkan ayat yang mengandung pesan tentang kedekatan Allah SWT kepada hamba-hamba-Nya serta janji-Nya untuk mengabulkan doa siapa pun yang dengan tulus berdoa.

Nah…itulah Puasa Ramadhan Dan Hikmahnya Menurut Al-Quran, tentu ada banyak manfaat dan hikmah yang bisa kita ambil dari indahnya ibadah puasa. Mungkin hikmah tersebut bisa kita rasakan didunia atau mungkin juga baru kita bisa menikmati di akhirat kelak. Apapun saya hanya berharap mudah-mudahan artikel ini bermanfaat dan semakin menambah ketebalan iman kita. Amin..amin ya rabbal alamin, Selamat menjalankan ibadah puasa 1432 H.