Senin, 25 November 2013

Syeikh Abdul Qadir Al-jailani dan Isra Miraj




Kisah perjalanan ini pernah aku dapatkan dan dengar dari sebuah kutbah jumat Sebelumnya dengan segala kekurangannya saya mohon maaf bilamana dalam isi pemaparan ini ada kekhilafan dan kesalahan untuk itu mohon para pembaca meluruskan cerita ini terlebih bila cerita ini merupakan cerita israiliat dan pemutar balikkan sejarah.
Ketika Rasulullah SAW sampai ke masjidl Aqsa lalu beliau melanjutkan perjalanannya ke langit menuju sidratil muntaha beliau didampingi oleh Malaikat Jibril. Ketika itu beliau bertanya yang kurang lebih "Bagaimana cara aku berjalan keatas langit" lalu malaikat jibril memanggil buraq yang sudah menunggu dilangit dunia. Adapun besarnya makhluk buraq itu sejauh mata memandang. Lalu beliau bertanya lagi "Wahai Jibril lalu bagaimana cara ku naik keatas buraq itu ?" ketika itu malaikat memunculkan ruhul abdul qadir al-jailani. Lalu rasulullah bertanya. "Wahai jibril siapakah pemuda dihadapan ku ini" lalu ruhul abdul qadir menjawab "Hamba adalah cicit keturunan mu wahai kekasih Allah, aku akan datang dipenghujung hari akhir dunia" kemudian beliau gembira mendengar pengakuan Abdul qadir. Lalu ruhul Abdul qadir meminta kepada rasulullah seraya berkata "Wahai kekasih Allah naiklah keatas Buraq itu dengan menginjakkan kaki anda keatas kepala saya, hamba sangat senang melakukannya" Lalu Rasululallah SAW menuruti permintaan ruhul syeikh abdul qadir dan menginjakkan kakinya ke atas kepala syeikh abdul qadir sehingga sampai kepada makhluk buraq yang sudah menunggunya dilangit dunia dan terbang menuju sidratil muntaha.

          Demikianlah sekilas kisah perjalanan Rasulullah dan bertemu dengan ruhul Abdul Qadir Jailani. Dalam beberapa kisah Syeikh Abdul Qadir dimana tingkatan beliau sering disebut-sebut dibawah telapak kaki rasulullah mungkin ini ada hubungannya dengan peristiwa sebelum dimana syeikh abdul qadir dilahirkan kedunia.

Kurang lebih saya mohon maaf semoga Allah mengampuni dosa-dosaku dan para pembaca semua Amin

Sabtu, 02 November 2013

Mati 3 Hari dan Bangkit Kembali Untuk Menceritakan Pengalaman Gaibnya



Pria berperawakan kurus tanpa kumis dan jenggot yang masih muda itu terlihat begitu tampan. Wajahnya sangat teduh dan enak dipandang. Sorot matanya lembut, bersih dan bersinar bagaikan kaca yang tembus pandang. Ketika dia mencoba menoleh ke kiri, dirinya sedikit terkejut karena melihat seorang pria bertubuh besar, berkulit hitam, bermata besar dengan warna merah menyala, seperti bara api neraka dan berpakaian jubah hitam dengan wajah yang sangat menyeramkan.



Pemuda berpakaian ihram itu mundur beberapa langkah ke belakang. Langkahnya terhenti ketika menyentuh sesuatu yang begitu lembut dan wangi, bak bunga kesturi. Ketika dia mencoba melihat ke belakang, kembali dia terkejut karena melihat sosok pria tua bertubuh besar, berkumis dan janggut putih sepanjang dada, berpakaian serba putih dengan wajah yang sangat nyaman dipandang, berlawanan dengan pria yang dilihat sebelumnya.

Suasana masih hening, tidak ada percakapan diantara mereka bertiga. Anehnya, perasaan pemuda itu menjadi sedikit tenang setelah melihat pria tua berjanggut putih tersebut. Kedua sosok pria besar misterius tersebut lalu dengan isyarat tangannya mengajak pemuda itu agar berjalan mengikutinya. Bagai kerbau di cocok hidung, pemuda itu spontan mengikuti saja langkah kedua pria yang ada di samping kiri dan kanannya tersebut.

Setelah berjalan beberapa saat, sampailah ketiganya disebuah jalan yang bercabang. Ketiganya lalu berhenti sesaat. Pria yang bertubuh tegap yang berpakaian serba hitam mengajak pemuda itu untuk berbelok ke arah kiri. Pemuda itu tidak bisa menolak kecuali hanya menurut saja dan mengikutinya. Beberapa saat kemudian udara terasa semakin panas. Tiba-tiba kabut tipis yang ada didepan mereka terbuka lebar dan terlihatlah pemandangan tragis yang sangat memilukan dan belum pernah dilihat oleh pemuda itu sebelumnya. Bara api yang sangat besar menyala dimana-mana. Dalam kobaran api itu terlihat banyak orang yang sedang disiksa dengan berbagai adegan yang menyayat hati. Ada orang yang sedang disiram timah panas yang mendidih, ada juga pria yang dipotong kemaluannya. Ada wanita yang duburnya ditusuk besi panas, seperti orang yang sedang di sate. Suara teriakan minta tolong, tangisan, rintihan bercampur menjadi satu. Pokoknya suasana pemandangan yang terlihat begitu menyeramkan, membuat pemuda itu menggigil ketakutan.

Pria hitam berwajah seram itu lalu menjelaskan kepada pemuda itu mengapa mereka disiksa sedemikian rupa. Mereka semua adalah orang-orang yang ingkar dengan perintah Allah SWT. Dia berpesan pada pemuda itu agar orang-orang tidak melakukan perbuatan buruk seperti yang dilakukan mereka yang tengah disiksa itu sebelumnya. Setelah memberi penjelasan panjang lebar, mereka kembali ketempat semula di persimpangan. Disana terlihat pria berjenggot panjang dan berbaju serba putih itu masih menunggu.

Kini giliran pria tua berwajah teduh yang sangat kharismatik itu yang mengajak pemuda itu berjalan ke arah kanan. Lambat laun udara yang ada disekitarnya terasa semakin sejuk. Tercium aroma wangi yang sangat enak sekali dan belum pernah dirasakan pemuda itu sebelumnya. Tiba-tiba kabut yang ada dihadapan mereka terurai secara ajaib. Tampaklah sebuah pemandangan indah yang sangat menakjubkan. Sepanjang mata memandang tampak rumah yang sangat bagus sekali dengan arsitektur yang unik dan belum pernah dilihatnya. Setiap rumah memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda dengan dikelilingi taman-taman yang indah.

Setiap rumah dihuni seorang wanita cantik bak bidadari dengan pakaian indah dan senyuman yang menawan. Salah seorang wanita cantik yang menghuni salah satu rumah disana tampak menyapa dengan melambaikan tangannya ke arah pemuda itu sambil tersenyum, seolah sudah mengenal sebelumnya. Pemuda itu bingung, lalu membalas melambaikan tangannya kearah wanita itu. Baru saja pemuda itu mau bertanya ke pria tua yang ada disebelahnya, pria itu sudah menjelaskan bahwa wanita itu adalah istrinya. Pemuda itu masih bingung karena dia merasa masih bujangan. Tapi dia tidak bertanya lebih lanjut kecuali masih terpesona dengan suasana yang dialaminya.

Sambil berjalan-jalan menikmati suasana di kompleks perumahan super mewah tersebut, sang pria tua terus menjelaskan tentang ganjaran bagi setiap orang muslim yang taat menjalankan perintah Allah SWT. Setelah menjelaskan panjang lebar, mereka kembali ketempat semua yaitu dipersimpangan jalan.

Kedua pria misterius itu lalu menjelaskan kepada pemuda itu bahwa belum saatnya dia berada disini. Dia harus kembali ketempatnya semula. Pemuda itu diminta kembali menyusuri jalan sebelumnya dan dilarang untuk menoleh kebelakang. Saat sedang berjalan tersebut, sayup-sayup terdengat suara orang yang memanggil namanya. Suara itu semakin lama semakin jelas, sehingga menggoda dirinya untuk menoleh ke belakang. Tapi dia kembali teringat pesan kedua pria misterius itu agar jangan menoleh kebelakang. Pemuda itu lalu behenti sejenak dan sempat bingung untuk beberapa saat. Kemudian dia menengadahkan tangannya ke langit, berdoa kepada Allah SWT agar dirinya diberi petunjuk. Akhirnya hatinya bulat untuk terus berjalan tanpa menoleh kebelakang. Langkahnya semakin lama semakin cepat, sehingga tanpa disadarinya kakinya tersandung sesuatu yang menyebabkan dirinya jatuh terpelungkup.

Pemuda itu berusaha bangun sambil mengusap matanya yang berlumuran tanah. Ketika matanya dibuka, kembali dia terkejut bukan kepalang. Betapa tidak, kini dirinya tidak lagi memakai pakaian ihram, melainkan memakai baju kaos berwarna merah dan celana jeans butut. Ternyata dirinya tengah berada ditengah pemakanan dan sedang berdiri diatas gundukan tanah berwarna merah. Dihadapannya samar-samar terlihat sebuah papan nisan bertuliskan namanya â??Rakhmat, Lahir 17 Mei 1978, Wafat, 25 Juli 1998â??.

Suasana ditengah kuburan itu cukup gelap, hanya terbantu sinar bulan yang kebetulan bersinar di malam itu. Antara percaya dan tidak percaya Rakhmat berjalan gontai keluar dari pemakaman tersebut. Dia masih bingung mengapa dirinya berada diatas makamnya sendiri. Berkali-kali dicubit pipinya sendiri untuk meyakinkan apakah dirinya masih hidup atau sudah mati. Setiap kali dicubit, dia merasa kesakitan. Kini dia semakin yakin kalau dirinya memang masih hidup, namun dia belum menyadari sepenuhnya apa yang sebenarnya sedang terjadi pada dirinya.

Pemuda berperawakan kecil itu terus menyusuri jalan desa menuju ke rumahnya. Ditengah perjalanan turun hujan gerimis. Ketika mulai memasuki desanya, suasana terasa sepi. Tidak ada orang yang lalu lalang. Semua pintu rumah terlihat terkunci rapat. Beberapa saat kemudian rumahnya mulai terlihat. Sayup-sayup terdengar suara orang sedang tahlilan. Dia bergegas ingin segera sampai ke rumahnya.

Ketika pemuda itu berada di depan pintu rumahnya, semua orang yang sedang tahlilan sontak terkejut. Suasana menjadi gaduh. Semua orang berlarian tunggang langgang, kecuali beberapa kerabat dan seorang ustad yang tadi memimpin tahlilan. Didekatinya Rakhmat yang masih terpana di depan pintu rumahnya, lalu dipegang kedua jempolnya sambil mulutnya komat kamit membaca ayat suci Al-Qurâ??an.

Setelah merasa yakin, ustad itu lalu mengatakan kalau makhluk yang datang tersebut bukan hantu, melainkan memang Rakhmat, seorang pemuda alim dan rajin menjalankan ibadah yang meninggal tiga hari yang lalu. Perlahan-lahan masyarakat yang kabur tadi kembali datang dengan masa yang lebih banyak.

Dibawah bimbingan pak Ustad, Rakhmat menceritakan semua pengalamannya. Anehnya, pakaian yang dikenakan Rakhmat sekarang adalah pakaian yang dipakainya ketika dia meninggal. Pakaian tersebut menghilang entah kemana sejak kematiannya. Keanehan lainnya adalah ketika makam Rakhmat digali, ternyata isinya kosong dan tidak ada tanda-tanda kalau makam tersebut pernah dibongkar sebelumnya.

Kini Rakhmat telah menemukan jodohnya, seorang wanita cantik dan soleha yang wajahnya mirip dengan wanita cantik yang ditemuinya di alam gaib. Dia sudah memiliki tiga orang anak dan hidup bahagia dengan bekerja sebagai guru agama di salah satu kota di Lampung.

[Kisah nyata] Satu gereja masuk Islam

Ini kisah nyata seorang pemuda Arab yang menimba ilmu di Amerika rabu, 22 Februari 2006 silam.

Ada seorang pemuda arab yang baru saja menyelesaikan bangku kuliahnya di Amerika. Pemuda ini adalah salah seorang yang diberi nikmat oleh Allah berupa pendidikan agama Islam, bahkan ia mampu mendalaminya. Selain belajar, ia juga seorang juru dakwah Islam. Ketika berada di Amerika, ia berkenalan dengan salah seorang nasrani. Hubungan mereka semakin akrab, dengan harapan semoga Allah SWT memberinya hidayah masuk Islam.

Pada suatu hari, mereka berdua berjalan-jalan di sebuah perkampungan di Amerika dan melintas di dekat sebuah gereja yang terdapat di kampung tersebut. Temannya itu meminta agar ia turut masuk ke dalam gereja. Semula ia berkeberatan, namun karena ia terus mendesak, akhirnya pemuda itu pun memenuhi permintaannya lalu ikut masuk ke dalam gereja dan duduk di salah satu bangku dengan hening, sebagaimana kebiasaan mereka.

Ketika pendeta masuk, mereka serentak berdiri untuk memberikan penghormatan, lantas kembali duduk. Di saat itu, si pendeta agak terbelalak ketika melihat kepada para hadirin dan berkata, "Di tengah kita ada seorang muslim. Aku harap ia keluar dari sini." Pemuda arab itu tidak bergeming dari tempatnya. Pendeta tersebut mengucapkan perkataan itu berkali-kali, namun ia tetap tidak bergeming dari tempatnya.

Hingga akhirnya pendeta itu berkata, "Aku minta ia keluar dari sini dan aku menjamin keselamatannya." Barulah pemuda ini beranjak keluar. Di ambang pintu ia bertanya kepada sang pendeta, "Bagaimana anda tahu bahwa saya seorang muslim?" Pendeta itu menjawab, "Dari tanda yang terdapat di wajahmu." Kemudian ia beranjak hendak keluar, namun sang pendeta ingin memanfaatkan keberadaan pemuda ini, yaitu dengan mengajukan beberapa pertanyaan, tujuannya untuk memojokkan pemuda tersebut dan sekaligus mengkokohkan markasnya. Pemuda muslim itupun menerima tantangan debat tersebut.

Sang pendeta berkata, "Aku akan mengajukan kepada anda 22 pertanyaan dan anda harus menjawabnya dengan tepat." Si pemuda tersenyum dan berkata, "Silahkan!"

Sang pendeta pun mulai bertanya,
"◘ Sebutkan satu yang tiada duanya,

◘ Dua yang tiada tiganya,

◘ Tiga yang tiada empatnya,

◘ Empat yang tiada limanya,

◘ Lima yang tiada enamnya,

◘ Enam yang tiada tujuhnya,

◘ Tujuh yang tiada delapannya,

◘ Delapan yang tiada sembilannya,

◘ Sembilan yang tiada sepuluhnya,

◘ Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh,

◘ Sebelas yang tiada dua belasnya,

◘ Dua belas yang tiada tiga belasnya,

◘ Tiga belas yang tiada empat belasnya.

◘ Sebutkan sesuatu yang dapat bernafas namun tidak mempunyai ruh!

◘ Apa yang dimaksud dengan kuburan berjalan membawa isinya?

◘ Siapakah yang berdusta namun masuk ke dalam surga?

◘ Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah namun Dia tidak menyukainya?

◘ Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dengan tanpa ayah dan ibu!

◘ Siapakah yang tercipta dari api, siapakah yang diadzab dengan api dan siapakah yang terpelihara dari api?

◘ Siapakah yang tercipta dari batu, siapakah yang diadzab dengan batu dan siapakah yang terpelihara dari batu?

◘ Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap besar!

◘ Pohon apakah yang mempunyai 12 ranting, setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah naungan dan 2 di bawah sinaran matahari?"


Mendengar pertanyaan tersebut, pemuda itu tersenyum dengan senyuman mengandung keyakinan kepada Allah. Setelah membaca basmalah ia berkata,
"◘ Satu yang tiada duanya ialah Allah SWT.

◘ Dua yang tiada tiganya ialah malam dan siang. Allah SWT berfirman, "Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda (kebesaran kami)." (Al-Isra':12).

◘ Tiga yang tiada empatnya adalah kekhilafan yang dilakukan Nabi Musa ketika Khidir menenggelamkan sampan, membunuh seorang anak kecil dan ketika menegakkan kembali dinding yang hampir roboh.

◘ Empat yang tiada limanya adalah Taurat, Injil, Zabur dan al- Qur'an.

◘ Lima yang tiada enamnya ialah shalat lima waktu.

◘ Enam yang tiada tujuhnya ialah jumlah hari ketika Allah SWT menciptakan makhluk.

◘ Tujuh yang tiada delapannya ialah langit yang tujuh lapis. Allah SWT berfirman, "Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang." (Al-Mulk:3).

◘ Delapan yang tiada sembilannya ialah malaikat pemikul Arsy ar-Rahman. Allah SWT berfirman, "Dan malaikat-malaikat berada dipenjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung 'Arsy Rabbmu di atas(kepala) mereka." (Al-Haqah: 17).

◘ Sembilan yang tiada sepuluhnya adalah mu'jizat yang diberikan kepada Nabi Musa : tongkat, tangan yang bercahaya, angin topan, musim paceklik, katak, darah, kutu dan belalang.

◘ Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh ialah kebaikan. Allah SWT berfirman, "Barangsiapa yang berbuat kebaikan, maka untuknya sepuluhkali lipat." (Al-An'am: 160).

◘ Sebelas yang tiada dua belasnya ialah jumlah saudara-saudara Yusuf.

◘ Dua belas yang tiada tiga belasnya ialah mu'jizat Nabi Musa yang terdapat dalam firman Allah, "Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman, 'Pukullah batu itu dengan tongkatmu.' Lalu memancarlah dari padanya dua belas mata air." (Al-Baqarah: 60).

◘ Tiga belas yang tiada empat belasnya ialah jumlah saudara Yusuf ditambah dengan ayah dan ibunya.

◘ Adapun sesuatu yang bernafas namun tidak mempunyai ruh adalah waktu Shubuh. Allah SWT ber-firman, "Dan waktu subuh apabila fajarnya mulai menyingsing." (At-Takwir:18).

◘ Kuburan yang membawa isinya adalah ikan yang menelan Nabi Yunus AS.

◘ Mereka yang berdusta namun masuk ke dalam surga adalah saudara-saudara Yusuf, yakni ketika mereka berkata kepada ayahnya, "Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala." Setelah kedustaan terungkap, Yusuf berkata kepada mereka, "tak ada cercaaan terhadap kalian." Dan ayah mereka Ya'qub berkata, "Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Rabbku. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

◘ Sesuatu yang diciptakan Allah namun tidak Dia sukai adalah suara keledai. Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya sejelek-jelek suara adalah suara keledai." (Luqman: 19).

◘ Makhluk yang diciptakan Allah tanpa bapak dan ibu adalah Nabi Adam, malaikat, unta Nabi Shalih dan kambing Nabi Ibrahim.

◘ Makhluk yang diciptakan dari api adalah Iblis, yang diadzab dengan api ialah Abu Jahal dan yang terpelihara dari api adalah Nabi Ibrahim. Allah SWT berfirman, "Wahai api, dinginlah dan selamatkan Ibrahim." (Al-Anbiya': 69).

◘ Makhluk yang terbuat dari batu adalah unta Nabi Shalih, yang diadzab dengan batu adalah tentara bergajah dan yang terpelihara dari batu adalah Ash-habul Kahfi (penghuni gua).

◘ Sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap perkara besar adalah tipu daya wanita, sebagaimana firman Allah SWT, "Sesungguhnya tipu daya kaum wanita itu sangatlah besar." (Yusuf: 28).

◘ Adapun pohon yang memiliki 12 ranting setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah teduhan dan 2 di bawah sinaran matahari. Maknanya: Pohon adalah tahun, ranting adalah bulan, daun adalah hari dan buahnya adalah shalat yang lima waktu, tiga dikerjakan di malam hari dan dua di siang hari."


Pendeta dan para hadirin merasa takjub mendengar jawaban pemuda muslim tersebut. Kemudian ia pamit dan beranjak hendak pergi. Namun ia mengurungkan niatnya dan meminta kepada pendeta agar menjawab satu pertanyaan saja. Permintaan ini disetujui oleh sang pendeta.

Pemuda ini berkata, "Apakah kunci surga itu?"
Mendengar pertanyaan itu, lidah sang pendeta menjadi kelu, hatinya diselimuti keraguan dan rona wajahnya pun berubah. Ia berusaha menyembunyikan kekhawatirannya, namun hasilnya nihil. Orang-orang yang hadir di gereja itu terus mendesaknya agar menjawab pertanyaan tersebut, namun ia berusaha mengelak.

Mereka berkata,
"Anda telah melontarkan 22 pertanyaan kepadanya dan semuanya ia jawab, sementara ia hanya memberimu 1 pertanyaan namun anda tidak mampu menjawabnya!"

Pendeta tersebut berkata,
"Sungguh aku mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, namun aku takut kalian marah." Mereka menjawab, "Kami akan jamin keselamatan anda."

Sang pendeta pun berkata,
"Jawabannya ialah : Asyhadu an La Ilaha Illallah wa'asyhaduanna Muhammadar Rasulullah."

Lantas sang pendeta dan orang-orang yang hadir di gereja itu pun langsung memeluk agama Islam.


ALLAHU AKBAR! Sungguh Allah telah menganugerahkan kebaikan dan menjaga mereka dengan Islam melalui tangan seorang pemuda muslim yang bertaqwa.

Semoga kisah nyata ini dapat menambah kuat iman kita sebagai seorang muslim, dan jika kisah nyata ini dibaca oleh orang non-muslim, semoga dia sadar dan memeluk agama yang paling benar, agama ALLAH SWT.

SUMBER