Senin, 14 Juli 2014

Wooww … Batu “Sijjil” Burung Ababil Ditemukan, Ditawar 4 Juta US Dolar…!!



Dalam kitab suci Al-Qur’an, Surah Al-Fil ayat (4), Allah SWT menyebutkan bahwa burung Ababil diutus oleh Allah SWT untuk menghancurkan kawanan tentara (dalam tafsir disebutkan bahwa kawanan tentara itu adalah pasukan Abrahah yang menyerang kota Mekkah dan berniat menghancurkan Ka’bah).

Dalam surah tersebut, dinyatakan bahwa burung Ababil melempar batu dari SIJJIL ke kawanan tentara penyerang, sehingga kawanan tentara itu hancur luluh bagaikan daun-daun yang hancur dimakan ulat.

Seperti apakah batu SIJJIL ini? Tentu hanya Allah SWT yang Maha Mengetahui. Ibnu Abbas dan ahli tafsir lainnya mengatakan bahwa batu Sijjil itu adalah batu yang berasal dari tanah (thin) yang mengeras. Ikrimah (seorang ahli tafsir) mengatakan bahwa ketika tentara itu terkana batu Sijjil, badan-badan mereka melepuh seperti orang yang terserang cacar yang sangat parah. Ahli tafsir lain seperti Ibnu Zaid, Said bin Abi Hilal dan lainnya mengatakan bahwa batu SIJJIL itu merupakan batu dari langit. Wallahu A’lam.

Nah, terlepas dari ikhtilaf tafsir di atas, baru-baru ini seorang pria asal Saudi Arabia mengaku memiliki sebuah batu jenis SIJJIL tersebut! Pria bernama Shalih Masfar al-Ghamidi mengaku menemukan batu yang sudah berumur 1442 tahun tersebut di sebuah kawasan di Saudi Arabia. Sebuah lembaga di Mesir sudah menawar batu bersejarah itu seharga 4 juta US Dollar, tapi Shalih menolaknya. Ia hanya bersedia memperlihatkan foto-fotonya saja.

Shalih mengatakan kepada harian Sabq: “Saya menemukan batu Sijjil ini yang berbobot 131 gram. Pada batu tersebut terlihat ada semacam gambar kawanan burung dan gajah”.
Shalih menambahkan: “Saya menemukan batu ini pada tahun 1431 H yang lalu di sebuah kawasan lembah bernama Wadi Jarab yang terletak di Provinsi al-Aqiq (Saudi Arabia). Di lembah inilah dulunya Abrahah dan tentaranya pernah menetap beberapa lama”.

Ini dia fotonya:

Batu Sijjil yang dilempar oleh burung Ababil, ditemukan oleh Salih Masfar al-Ghamidi, benarkah??
Pengakuan Shalih ini tentu saja mengundang penasaran banyak orang. Tapi tak sedikit juga yang tak percaya. Wallahu A’lam. (dari http://putramelayu.web.id)

Selasa, 01 Juli 2014

(Video) Anak 5,5 Tahun dari Bangka Ini Hafal Al-Quran 29 Juz, Juri pun Menangis dan Mencium Tangannya




dakwatuna.com - Stasiun televisi RCTI menyiarkan acara bertajuk “Hafiz Indonesia”. Acara yang dibawakan oleh Irfan Hakim sebagai host ini, melombakan hafalan Al-Quran oleh anak-anak. Yang menjadi juri pada ajang ini antara lain Lulu Susanti, Syeikh Ali Jaber, dan Ustadz Amir Faishol Fath.

Pada salah satu episode di acara ini, menghadirkan 2 orang peserta, yaitu Adi dan Musa. Adi berusia 4 tahun, berasal dari Tangerang Selatan, dan sudah hafal 2 Juz. Adi bercita-cita ingin hafal 9 Juz. Sedangkan Musa berusia 5,5 tahun, berasal dari Bangka, dan telah hafal 29 Juz. Ketika disebutkan anak ini telah hafal 29 Juz, sebagian penonton seperti tidak percaya. Kata bapaknya, Musa memang hafal 29 Juz dan masuk 30 juz, kecuali surat An-Nahl dan surat Bani Israil.

Untuk membuktikannya, Musa lalu dites oleh Syeikh Ali. Irfan Hakim meminta Syeikh Ali membacakan ayat di manapun, surat berapapun, dan juz berapapun, lalu Musa yang akan meneruskannya. Kemudian Syeikh Ali membacakan sebuah ayat di surat Al-Baqarah. Lalu dilanjutkan dengan lancar oleh Musa. Salah seorang penonton pun menangis menyaksikannya. Syeikh Ali lalu membenarkan ayat yang dibacakan oleh Musa.

Irfan Hakim penasaran, lalu meminta Ustadz Amir Faishol Fath untuk turut mengujinya. Amir Faishol membacakan suatu ayat pada surat Ar-Rahman. Lalu Musa pun melanjutkan bacaan ayat tersebut dengan lancar. Setelah disaksikan, Amir Faishol membenarkan bacaan yang diucapkan Musa.

Ternyata Irfan Hakim masih penasaran lalu menawarkan penonton untuk menguji Musa. Salah seorang penonton lalu mengajukan diri untuk mengujinya. Pria ini membacakan salah satu ayat di surat Al-Baqarah, dan lagi-lagi Musa dapat meneruskannya dengan lancar.

Masih penasaran juga, Irfan Hakim pun menawarkan lagi kepada penonton untuk menguji Musa. Salah seorang wanita lalu membacakan salah suatu ayat pada surat Muhammad, dan lagi-lagi Musa-pun dapat melanjutkannya dengan lancar. Kali ini penonton mendengarkan dengan seksama bacaan Musa. Pada sesi ini Amir Faishol sebagai salah seorang juri terlihat menangis tidak dapat menahan air matanya.
Ketika ditanyakan komentarnya oleh Irfan Hakim, Amir Faishol semakin menangis, dan penonton pun turut menangis. “Subhanallah…”, ujar Amir Faishol yang juga pernah menjadi redaksi dakwatuna.com ini.

Amir Faishol pun beranjak dari kursi juri, suatu kejadian yang jarang terjadi pada lomba ini. Dia menuju Musa dan mencium tangan dan keningnya, disaksikan oleh para penonton yang terharu.

“Ayah bunda semua, inilah sebuah nilai. Bahwa anak kecil sekalipun dia sangat terbatas kemampuannya, ketika dia menjadi mulia karena Al-Quran maka kita semua tunduk, karena Allah telah memuliakannya dengan Al-Quran. Bapak ibu tahu, ini uang, ini kertas (sambil menunjukkan selembar uang kertas, red). (Uang) ini tidak ada apa-apanya. Diinjak-injak, tetap dia berharga. Karena apa? Karena nilai. Sekalipun diinjak dia punya nilai. Dia menjadi berharga. Ini anak tidak punya kemampuan apa-apa. Tapi karena nilainya membawa Al-Quran, dia menjadi mulia. Allah memuliakannya.” ujar Amir Faishol terbata-bata.
“Saya tidak bisa mengatakan apa-apa. Tapi saya merasakan betapa Al-Quran adalah fitrah manusia. Satu-satunya kitab yang bisa dihafal. Sampai anak yang paling kecil pun, tidak bisa baca Al-Quran pun, bisa menghafal Al-Quran. Itulah fitrah manusia.” tambah Amir Faishol.

Syeikh Ali Jaber, pun berkomentar, “Itu sudah membuktikan janji Allah SWT. ‘Kami telah memudahkan Al-Quran untuk dipelajari‘ (Al-Qamar: 17). Saya percaya dan yakin bukan orang tua saja yang bangga, bukan kita sebagai juri di sini bangga, tapi saya yakin 100% Allah juga bangga terhadap seorang hamba yang bisa berhasil menjadi ahlul Quran. Dan saya percaya dan yakin, seperti Musa ini masih banyak di negeri kita. Mudah-mudahan dengan wujudnya anak-anak seperti ini Allah berkahi negeri kita”.
Para penonton terharu menyaksikan sesi ini.

Video sesi lomba tersebut diunggah ke Youtube dengan judul “Hafiz Indonesia 2014 – Musa 5,5 Tahun Dari Bangka Hafal 29 Juz – Membuat Semua Juri Menangis”, pada hari Ahad (29/6/2014) oleh pengguna YouTube bernama “Hafiz Indonesia 2014″. (dakwatuna/hdn)

Redaktur : Hendra

Sumber : dakwatuna.com