Senin, 15 Oktober 2012
Bilakah saat ini malaikat maut sudah berdiri dihadapan kita?
Adakah diantara kita yang bisa menjawab kapan ruh akan meningalkan dunia?
Adakah saat ini malaikat maut sudah berdiri dihadapan kita?
Menuggu detik penugasan yang takkan lama lagi menjelma?
Ataukah ia sedang dalam perjalanan turun dari langit ke muka dunia?
Membawa perintah pencabutan yang takkan mungkin ditunda walau hanya sedetik saja?
Adakah kita beberapa saat lagi takkan mampu membuka mata?
Adakah jantung kita menemui ujung detaknya?
Adakah paru kita rehat dari tarikan nafas terakhirnya?
Adakah esok pagi orang-orang tercinta mendapati kita sudah tidak lagi bernyawa?
Terbalut dingin dan pucat yang mulai menyelimuti seluruh tubuh kita?
Jika jawabannya adalah iya…
Adakah malaikat pencabut menarik nyawa dengan lembah lembutnya?
Perlahan-lahan ditarik dengan sopan santun bersama segenap kasih sayangnya?
Ataukah ia mencabut dengan paksa seenaknya saja?
Melahirkan kesakitan luar biasa yang tak pernah terbayang kedahsyatannya?
Apakah detik terakhir kita dalam keadaan bahagia?
Ataukah terpasung dalam kerugian yang nyata?
Adakah amal ibadah kita membuat malaikat pencatat tersenyum bangga?
Ataukah dosa kita membuat wajahnya bermuram durja?
Adakah paras jasad kita menampakkan ketenangan atau malah bermuka celaka?
Adakah sejahtera akan tercipta didalam kubur kita?
Atau merana dalam lolong pedihnya siksa?
Adakah kita sedang ditunggu surga?
Ataukah hendak dilahap neraka?
Adakah diantara kita yang bisa menjamin nasibnya setelah meninggal dunia?
Apakah kita merasa manusia mulia tak berdosa?
Suci dari noda berlimpah dengan pahala?
Sudahkah kita merasa cukup untuk tidak memohon ampun dari-Nya?
Sudahkan permohonan itu dikabulkan-Nya?
Sudahkan permintaan maaf itu setimpal dengan pembangkangan kita selama ini terhadap-Nya?
Jika ternyata batas akhir waktu kita di dunia bukan hari ini atau besok tapi lusa
Jika ternyata masih ada 48 jam terakhir yang masih tersisa
Jika ternyata masih ada 2.760 menit terakhir yang tersedia
Jika ternyata masih ada 165.600 detik kesempatan kita
Apa yang akan kita lakukan untuk memanfaatkannya mulai detiknya pertamanya?
Kini telah berkurang 1 detik
2 detik
3 detik
4 detik
5…
6…
7…
Detik ke-8 telah terlewati…
Apa yang akan kita lakukan untuk memanfaatkannya detiknya kesembilannya?
10 detik
11 detik
12 detik
13…
14…
15…
Detik ke-16 telah terlewati…
Dan engkau masih menangisi diri sendiri
Tanpa melakukan apapun?
17 detik…
19 detik…
20 detik…
21…
22…
23…
Detik ke-24 telah terlewati…
TAUBAT…
TAUBAAAT…
TAUBAAAAAT…
Ya Tuhaku, saksikanlah bahwa aku adalah hambamu yang bertaubat…
Disini
Saat ini
Di detik ke-25
Dan di 165.575 detik waktuku yang masih tersisa
Astaghfirullah…
astaghfirullah…
astaghfirullah hal adzim…
Laa ilaaha’illa anta Subhanaka inni kuntu Minadzolimin
Aku memohon ampun kepada Allah…
Aku memohon ampun kepada Allah…
Aku mohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung…
Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar