Macam-macam
Doa
Pembaca
yang semoga dirahmati oleh Allah, doa memiliki 2 macam, yaitu doa ibadah dan
doa masalah
[1] Doa ibadah
Yang dimaksud dengan doa ibadah adalah pujian kepada Allah Ta’ala dan berdzikir kepada-Nya. Jadi semua doa adalah ibadah karena mencakup dua hal di atas.
Yang dimaksud dengan doa ibadah adalah pujian kepada Allah Ta’ala dan berdzikir kepada-Nya. Jadi semua doa adalah ibadah karena mencakup dua hal di atas.
[2] Doa masalah
Sedangkan doa masalah adalah meminta kebutuhan kepada Allah Ta’ala. Karena permohonan kebutuhan seorang hamba, tidak luput dari masalah yang menimpa seorang hamba. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Tunjukilah kami ke jalan yang lurus, yaitu jalan-jalan orang yang Engkau beri nikmat” (Q.S. Al-Fatihah: 6-7).
Sedangkan doa masalah adalah meminta kebutuhan kepada Allah Ta’ala. Karena permohonan kebutuhan seorang hamba, tidak luput dari masalah yang menimpa seorang hamba. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Tunjukilah kami ke jalan yang lurus, yaitu jalan-jalan orang yang Engkau beri nikmat” (Q.S. Al-Fatihah: 6-7).
Dalam
ayat ini semuanya terkandung permintaan dan doa. Oleh karena itu, dianjurkan
untuk membaca amin ketika telah selesai membaca surah Al-Fatihah. Dan amin itu
sendiri memiliki makna, “Yaa Allah, semoga Engkau kabulkan”. Dan orang yang
membaca amin sesungguhnya ia telah ikut dalam berdoa dan surah Al-Fatihah itu
seluruhnya mencakup doa, baik doa ibadah maupun doa masalah. (Ba’du Fawa’id Surah Al-Fatihah,
Syaikh Shalih Al-Fauzan)
Waktu-Waktu
Mustajab Doa
[1]
Ketika sujud. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu,
sesungguhnya Rasulullah Shallallhu
‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,“Seorang hamba sangat dekat dengan
Rabbnya ketika ia dalam keadaan sujud, maka perbanyaklah kalian berdoa (ketika
sujud)” (H.R. Al-Bukhari dan Muslim).
[2]
Antara azdan dan iqamah. Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu,
Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Doa yang tidak mungkin tertolah
adalah ketika antara adzan dan iqamah” (H.R. At-Tirmidzi,
hadits hasan shahih).
[3]
Doa orang yang berpuasa hingga ia berbuka.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu
‘anhu, Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Tiga macam doa yang tidak mungkin
tertolak: Orang yang berpuasa hingga ia berbuka, …” (H.R.
At-Tirmidzi, hadits hasan).
[4]
Pada sepertiga malam yang terakhir. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu,
Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Allah tabaraka wa ta’ala turun pada
setiap malam ke langit dunia pada waktu sepertiga malam yang terakhir, Allah
berfirman, ‘Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku niscaya akan Aku
kabulkan! Barangsiapa yang meminta kepada-Ku niscaya akan Aku beri!
Barangsiapa yang meminta ampun kepada-Ku niscaya akan Aku ampuni!’” (H.R.
Al-Bukhari dan Muslim).
[5]
Pada akhir shalat sebelum salam. Dari Abdullah Ibnu
Mas’ud Radhiyallahu
‘anhu, Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam mengajarkan para shahabat bacaan tasyahud dalam
shalat kemudian berkata, “Pilihlah
di antara doa yang ia senangi / inginkan, maka berdoalah”. Dalam
lafazh Muslim, “Pilihlah
permintaan yang kamu kehendaki” (H.R. Al-Bukhari dan Muslim).
[6]
Ketika hari jum’at dan detik terakhir dari hari jum’at.
Yang dimaksud dengan detik terakhir dari hari Jum’at adalah saat menjelang
maghrib, yaitu ketika matahari hendak terbenam. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu,
Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam menyebut hari Jum’at kemudian berkata, “Di hari Jum’at itu terdapat satu waktu
yang jika seseorang muslim melakukan shalat di dalamnya dan memohon sesuatu
kepada Allah Ta’ala, niscaya permintaannya akan dikabulkan.” Lalu
beliau memberi isyarat dengan tangannya yang menunjukkan sedikitnya waktu itu.
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar