Selasa, 25 Desember 2012

Macam-Macam Doa dan Waktu-Waktu Mustajab Dalam Berdoa




Macam-macam Doa

Pembaca yang semoga dirahmati oleh Allah, doa memiliki 2 macam, yaitu doa ibadah dan doa masalah

[1] Doa ibadah
Yang dimaksud dengan doa ibadah adalah pujian kepada Allah Ta’ala dan berdzikir kepada-Nya. Jadi semua doa adalah ibadah karena mencakup dua hal di atas.

[2] Doa masalah
Sedangkan doa masalah adalah meminta kebutuhan kepada Allah Ta’ala. Karena permohonan kebutuhan seorang hamba, tidak luput dari masalah yang menimpa seorang hamba. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Tunjukilah kami ke jalan yang lurus, yaitu jalan-jalan orang yang Engkau beri nikmat” (Q.S. Al-Fatihah: 6-7).
Dalam ayat ini semuanya terkandung permintaan dan doa. Oleh karena itu, dianjurkan untuk membaca amin ketika telah selesai membaca surah Al-Fatihah. Dan amin itu sendiri memiliki makna, “Yaa Allah, semoga Engkau kabulkan”. Dan orang yang membaca amin sesungguhnya ia telah ikut dalam berdoa dan surah Al-Fatihah itu seluruhnya mencakup doa, baik doa ibadah maupun doa masalah. (Ba’du Fawa’id Surah Al-Fatihah, Syaikh Shalih Al-Fauzan)

Waktu-Waktu Mustajab Doa

[1] Ketika sujud. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, sesungguhnya Rasulullah Shallallhu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,“Seorang hamba sangat dekat dengan Rabbnya ketika ia dalam keadaan sujud, maka perbanyaklah kalian berdoa (ketika sujud)” (H.R. Al-Bukhari dan Muslim).
[2] Antara azdan dan iqamah. Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Doa yang tidak mungkin tertolah adalah ketika antara adzan dan iqamah” (H.R. At-Tirmidzi, hadits hasan shahih).

[3] Doa orang yang berpuasa hingga ia berbuka. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Tiga macam doa yang tidak mungkin tertolak: Orang yang berpuasa hingga ia berbuka, …” (H.R. At-Tirmidzi, hadits hasan).

[4] Pada sepertiga malam yang terakhir. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Allah tabaraka wa ta’ala turun pada setiap malam ke langit dunia pada waktu sepertiga malam yang terakhir, Allah berfirman, ‘Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku niscaya akan Aku kabulkan! Barangsiapa yang meminta kepada-Ku niscaya akan Aku beri! Barangsiapa yang meminta ampun kepada-Ku niscaya akan Aku ampuni!’” (H.R. Al-Bukhari dan Muslim).

[5] Pada akhir shalat sebelum salam. Dari Abdullah Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan para shahabat bacaan tasyahud dalam shalat kemudian berkata, “Pilihlah di antara doa yang ia senangi / inginkan, maka berdoalah”. Dalam lafazh Muslim, “Pilihlah permintaan yang kamu kehendaki” (H.R. Al-Bukhari dan Muslim).

[6] Ketika hari jum’at dan detik terakhir dari hari jum’at. Yang dimaksud dengan detik terakhir dari hari Jum’at adalah saat menjelang maghrib, yaitu ketika matahari hendak terbenam. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut hari Jum’at kemudian berkata, “Di hari Jum’at itu terdapat satu waktu yang jika seseorang muslim melakukan shalat di dalamnya dan memohon sesuatu kepada Allah Ta’ala, niscaya permintaannya akan dikabulkan.” Lalu beliau memberi isyarat dengan tangannya yang menunjukkan sedikitnya waktu itu. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar