Jumat, 30 Desember 2011

Kembaran kita… Qorin


Sejak lahir, Allah menciptakan sosok kembaran manusia yang namanya Qorin. Dia dilahirkan bersamaan ketika kita lahir. Qorin ini sejenis jin yang tugasnya menggangu manusia berjalan di jalan Allah. Namanya juga syetan! Pastilah jahat… nggak ada yang baik. Nggak ada itu jin yang baik bahkan yang dikatakan orang-orang tentang jin yang baik… tidak ada yang tidak punya tujuan untuk menggoda manusia kejalan kesesatan. Karena mereka semua, baik syetan/ jin/ iblish diciptakan Allah dari api. “Kembaran kita” itu akan selalu menggoda supaya melakukan kejahatan, keburukan, membisiki kita untuk menjalankan apa yang dilarang Allah. Tanpa pernah capek… tanpa pernah putus asa. Dan ketika kita mati… qorin tetap akan hidup. Tentang Rosulullah? Apakah Allah menciptakan Qorin untuknya? Sama saja. Hanya… oleh Allah, Qorin Rosulullah telah dijauhkan… sebagai bukti ketaatan manusia istimewa yang satu ini dihadapan Allah. Saya jadi mengerti kenapa juga Rosulullah Muhammad SAW tetap beribadah khusyuk dihadapan Allah walaupun telah dijamin syurga. Walaupun bukan itu satu-satunya alasan Rosul melakukan ibadahnya. Tentu karena kadar keimanan beliau yang memang teramat tebal dan kecintaan kepada Allah teramat dalam.


Siapa itu Qorin?

Qorin berasal dari bahasa Arab “qoriin ( ) “ yang berarti: “teman atau kawan” (Kamus Al Munawwar halaman 1114). Dalam kitab Mu’jamul Buldan: 4/319 disebutkan bahwa qorin artinya “sahabat” atau “segala sesuatu yang dibandingkan dengan sesuatu yang lain”. Setiap manusia pasti disertai teman yang akrab dan dekat yang disebut qorin. Qorin yang satu dari bangsa jin dan yang satu dari malaikat. Siapapun manusia apakah pria atau wanita, penguasa atau pengusaha, pejabat atau penjahat, ulama atau umara, kiyai atau priyayi, muslim atau mujrim, korporator atau koruptor, pendidik atau anak didik, majikan atau karyawan, pengurus atau pegawai, pemuda atau pemudi, orang tua renta atau muda belia, anak-anak atau dewasa, dosen atau mahasiswa, pegawai negeri atau swasta, bahkan Nabi sekali pun oleh Allah disertakan “qorin” sebagai teman, kawan atau sahabat.
Dalam sebuah hadis yang driwayatkan oleh Ahmad dari Abdillah, Nabi Muhammad saw bersabda: “Tiada seorang pun diantara kamu kecuali disertakan qorin baginya dari bangsa jin dan malaikat”. Para sahabat bertanya: Bagaimana halnya dengan baginda sendiri ya Rasulallah ?. Nabi bersabda:”Ya bagiku juga. Akan tetapi Allah menolongku untuk menghadapinya sehingga qorin itu tidak menyuruhku kecuali kepada kebenaran (Al Haq)”.

Qorin adalah jin yang ditugasi untuk mendampingi setiap manusia dengan tugas menggoda dan menyesatkannya. Karena itu, qorin termasuk setan dari kalangan jin.

Syaikh Ibnu Utsaimin ditanya, “Apa itu qorin?” Beliau menjawab, “Qorin adalah setan yang ditugasi untuk menyesatkan manusia dengan izin Allah. Dia bertugas memerintahkan kemungkaran dan mencegah yang ma’ruf. Sebagaimana yang Allah firmankan,

الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُم بِالْفَحْشَآءِ وَاللهُ يَعِدُكُم مَّغْفِرَةً مِّنْهُ وَفَضْلاً وَاللهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

“Setan menjanjikan kefakiran untuk kalian dan memerintahkan kemungkaran. Sementara Allah menjanjikan ampunan dan karunia dari-Nya. Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 268)Akan tetapi, jika Allah memberikan karunia kepada hamba-Nya berupa hati yang baik, jujur, selalu tunduk kepada Allah, lebih menginginkan akhirat dan tidak mementingkan dunia maka Allah akan menolongnya agar tidak terpengaruh gangguan jin ini, sehingga dia tidak mampu menyesatkannya. (Majmu’ Fatawa, 17:427)


Dalil Adanya Jin Qorin

Di antara dalil yang menunjukkan adanya qorin:

a. Firman Allah

قَالَ قَرِينُهُ رَبَّنَا مَا أَطْغَيْتُهُ وَلَكِنْ كَانَ فِي ضَلالٍ بَعِيدٍ

“Yang menyertai manusia berkata : “Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkannya tetapi dialah yang berada dalam kesesatan yang jauh.” (QS. Qaf: 27)

Dalam tafsir Ibn Katsir dinyatakan bahwasanya Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu, Mujahid, Qatadah dan beberapa ulama lainnya mengatakan, “Yang menyertai manusia adalah setan yang ditugasi untuk menyertai manusia.” (Tafsir Ibnu Katsir, 7:403)

b. Hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

Dari Ibnu Mas’ud radhiallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap orang di antara kalian telah diutus untuknya seorang qorin (pendamping) dari golongan jin.” Para sahabat bertanya, “Termasuk Anda, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab,

وَإِيَّايَ إِلاَّ أَنَّ اللَّه أَعَانَنِي عَلَيْهِ فَأَسْلَمَ فَلا يَأْمُرنِي إِلاَّ بِخَيْرٍ

“Termasuk saya, hanya saja Allah membantuku untuk menundukkannya, sehingga dia masuk Islam. Karen itu, dia tidak memerintahkan kepadaku kecuali yang baik.” (HR. Muslim)


Tugas jin Qorin

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ما منكم من أحد إلاوقد وكل به قرينه من الجن

“Setiap orang di antara kalian telah diutus untuknya seorang qorin (pendamping) dari golongan jin.” (HR. Muslim)

Imam An-Nawawi mengatakan, “Dalam hadis ini terdapat peringatan keras terhadap godaan jin qorin dan bisikannya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi tahu bahwa dia bersama kita, agar kita selalu waspada sebisa mungkin. (Syarh Shahih Muslim, 17:158)

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Munajid menjelaskan, “Berdasarkan perenungan terhadap berbagai dalil dari Alquran dan sunah dapat disimpulkan bahwa tidak ada tugas bagi jin qorin selain menyesatkan, mengganggu, dan membisikkan was-was. Godaan jin qorin ini akan semakin melemah, sebanding dengan kekuatan iman pada disi seseorang.” (Fatawa Islam, tanya jawab, no. 149459)


Apakah qorin juga menyertai manusia setelah dia meninggal?

Syaikh Ibnu Utsaimin menjelaskan, “Apakah qorin ini akan terus menyertai manusia, sampai menemaninya di kuburan? jawabnya, Tidak. Zahir hadis –Allahu a’lam– menunjukkan bahwa dengan berakhirnya usia manusia, maka jin ini akan meninggalkannya. Karena tugas yang dia emban telah berakhir. Ketika manusia mati maka akan terputus semua amalnya, kecuali tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang mendoakannya. (HR. Muslim). (Majmu’ Fatawa, 17:427)


Cara Melindungi Diri dari Jin Qorin

Banyaklah berdzikir dan memohon perlindungan kepada Allah. Jika kita sungguh-sungguh melakukan hal ini, insyaaAllah, akan datang perlindungan dari Sang Kuasa. Allah berfirman,

وَإِمَّا يَنَزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللهِ إِنَّهُ سَمِيعٌ عَلِيم

“Apabila setan menggodamu maka mintalah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (QS. Al-A’raf: 200)

Dalam Tafsir As-Sa’di dinyatakan, “Kapanpun, dan dalam keadaan apapun, ketika setan menggoda Anda, dimana Anda merasakan adanya bisikan, menghalangi Anda untuk melakukan kebaikan, mendorong Anda untuk berdosa, atau membangkitkan semangat Anda untuk maksiat maka berlindunglah kepada Allah, sandarkan diri Anda kepada Allah, mintalah perlindungan kepada-Nya. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar terhadap apa yang anda ucapkan dan Maha Mengetahui niat Anda, kekuatan dan kelemahan Anda. Dia mengetahui kesungguhan Anda dalam bersandar kepada-Nya, sehingga Dia akan melindungi Anda dari godaan dan was-was setan. (Taisir Karimir Rahman, Hal.313)

Allahu a’lam

Sumber : konsultasisyariah.com dan Berbagai Sumber Yang Lain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar