Makam Nabi Muhammad SAW
Pusara orang paling dikasihi Allah ini terletak di dalam Masjid Nabawi
di Kota Madinah, Arab Saudi. Rasulullah yang dilahirkan di Kota Makkah
pada 570 Masehi ini wafat dalam usia 63 tahun. Sejak Allah mengangkat dia sebagai nabi sekaligus rasul penutup pada
usia 40 tahun, Muhammad menyebarkan Islam di Makkah satu dekade dan 13
tahun di Madinah. Di kota terakhir inilah, Islam berkembang pesat. Sebagai penghulu umat manusia sejak zaman Adam hingga akhirat nanti,
wajar saja jutaan orang saban tahun mengunjungi makamnya. Pesona dan
keagungan Muhammad juga menembus batas ras, budaya, agama, dan ideologi.
Ali bin Abi Thalib
Dia adalah orang paling muda masuk Islam, yakni di usia sepuluh tahun. Dia tinggal bersama Nabi Muhammad sejak kecil setelah ayahnya, Abi Thalib, meninggal. Kedudukan Ali sangat mulia di mata Rasulullah. Maklum saja, mereka tidak sekadar memiliki hubungan darah (Ali sepupu Nabi Muhammad), dia juga menjadi mantu Rasulullah setelah mengawini Fathimah Azzahra. Saking istimewanya Ali, Rasulullah bersabda: “Jika aku kota ilmu, Ali adalah pintunya.” Jadi wajar saja, jutaan orang melawat ke makamnya di Kota Najaf, Irak. Dia tidak hanya pemuka buat kaum Syiah, namun pantas diidolakan seluruh kaum muslim pelbagai mazhab.
Hasan bin Ali
Setelah ayahnya, Ali bin Abi Thalib, meninggal, Imam Hasan meneruskan imamah. Kepribadiannya sangat istimewa dan menyerupai Nabi Muhammad. Dia kerap memberi sebelum meminta. “Memberi sebelum diminta adalah kebesaran jiwa teragung.” Kedudukan Hasan dan adiknya, Husain, sangat mulia. “Hasan dan Husain adalah dua putraku. Siapa mencintai mereka, ia mencintai aku pula.” Kuburnya di kompleks pemakaman Jannatul Baqi di KOta Madinah telah dihancurkan oleh Raja Saud pada 1925.
Husain bin Ali
Dia bersama kakaknya, Hasan, menjadi cucu kesayangan Rasulullah. Keduanya merupakan putra dari pasangan Ali bin Abi Thalib dan Fathimah Azzahra. Dalam pelbagai kesempatan, Nabi Muhammad pernah berwasiat kepada para sahabatnya: “Aku mencintai Al-Husain. Mencintaiku siapa saja mencintai dia, memusuhi dia berarti memusuhi aku. Sayang kedudukan istimewanya di mata nabi tidak semulus akhir hayatnya. Dia tewas setelah dibantai pasukan Muawiyah di padang Karbala (sekarang Irak). Kepalanya dipenggal. Husain dikubur di kota sebelah selatan Negeri Sungai Dua Sungai itu.
Syekh Abdul Qadir al-Jailani
Saking tingginya kedudukan dia di mata Allah, Syekh Abdul Qadir al-Jailani mendapat gelar rajanya para wali. Ajarannya bernama tarikat Qadiriyah memiliki pengikut terbesar sejagat. Bahkan, Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan ikut mengamalkan ajarannya. Dia termasuk dari jutaan orang pernah menziarahi kubur Syekh Abdul Qadir di jantung Ibu Kota Baghdad, Irak. Nasabnya juga bersambung kepada Rasulullah. Dari ayahnya, Syekh Abdul Qadir merupakan keturunan Imam Hasan. Sedangkan darah Imam Husain mengalir dalam darah ibunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar