Kata narsis sering digunakan sebagai istilah untuk menyebut
orang yang ‘gila foto’ dan membanggakan diri sendiri. Padahal, narsis merupakan
penyakit mental yang si penderitanya seringkali merasa iri dan menganggap orang
lain iri padanya.
Narsis atau yang dalam istilah ilmiahnya Narcissistic
Personality Disorder (NPD) adalah penyakit mental ketika seseorang memiliki
rasa percaya diri yang sangat tinggi untuk kepentingan pribadinya dan juga rasa
ingin dikagumi.
Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental
Disorders (DSM-IV-TR), orang yang memiliki kepribadian narsistik biasanya
selalu merasa lebih dari orang lain, butuh kekaguman yang berlebihan, kurangnya
empati dan iri hati.
Tidak hanya sering merasa iri pada orang lain, orang
dengan kepribadian narsistik juga menganggap bahwa orang lain merasa iri pada
dirinya. Pada orang narsistik juga sering muncul sifat sombong, arogan, tanpa
emosi dan merendahkan orang lain, seperti dilansir Mayo Clinic.
Narsis termasuk salah satu dari tipe penyakit
kepribadian. Seseorang yang menderita gangguan narsis biasanya diiringi juga
dengan pribadi yang emosional, lebih banyak berpura-pura, antisosial dan
terlalu mendramatisir sesuatu.
Namun, di balik topeng kepercayaan diri yang tinggi
terdapat sebuah harga diri yang rapuh dan sensitif terhadap setiap kritik
kecil. Hal ini terjadi dengan sendirinya dan jika gangguan ini begitu kuat
sehingga mengasingkan seseorang dari masyarakat, maka perlu mengambil
langkah-langkah penyembuhan, seperti melakukan psikoterapi.
Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders serta American
Psychiatric Association menyebutkan beberapa gejala dan kriteria
penyakit narsis, diantaranya :
- Mementingkan diri sendiri, melebih-lebihkan prestasi dan bakat yang dimiliki, berharap dikenal sebagai orang unggul tanpa ada hasil atau pencapaian tertentu.
- Terlalu bangga dengan fantasinya dan memiliki tujuan yang tidak realistik tentang keberhasilan yang tiada batas, kekuatan, kepintaran, kecantikan atau kisah cinta yang ideal.
- Percaya bahwa dirinya sangat spesial dan hanya bisa bergabung atau bergaul dengan orang-orang yang juga memiliki status tinggi.
- Memerlukan pujian yang berlebih ketika melakukan sesuatu
- Memiliki keinginan untuk diberi julukan tertentu
- Bersikap egois dan selalu mengambil keuntungan dari setiap kesempatan untuk mendapatkan apa yang diinginkannya
- Tidak memiliki perasaan empati terhadap sesama
- Selalu merasa iri hati dengan keberhasilan orang lain dan percaya bahwa orang lain juga iri padanya
- Menunjukkan sifat arogan dan merendahkan orang lain
- Mudah terluka, emosional dan memiliki pribadi yang lemah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar